Wawancara Ekslusif
Cadangan Terbesar Dunia Tapi BUkan Produsen
Kita harus bijak, ketika kita mengeksploitasi secara besar-besaran, data dukung lingkungannya seperti apa. Hari ini kenapa dampak ...
Memang terakhir ditemukan tahun lalu di Peru, mereka lebih murah walaupun mereka primer. Di kita ini, sudah lebih gampang nambangnya, dengan alat sederhana pun sudah bisa ngambil timahnya.
Cadangan itu sebenarnya hubungannya dengan keekonomian. Kenapa dia disebut dengan cadangan, karena bisa diambil dan
masih layak secara ekonomi. Secara teknis dia sederhana, secara ekonomi masih bisa masuk, makanya dia dikatakan sebagai cadangan.
Kalau tidak ekonomis, dia dikategorikan sebagai sumber daya. Jadi, dengan effort yang tidak besar, kita bisa produksi timah menjadi
ekonomis. Misalnya, biasa produksi 50, kita jualnya masih dapat 100. Teknologi sederhana, keekonomiannya sederhana, investasi sederhana, kita masih bisa produksi, walaupun kecil tapi masih bisa secara ekonomis menguntungkan.
Terakhir, apakah yang ingin Anda sampaikan sebagai closing statmen?
Sekali lagi, kalau kita melihat dari sudut pandang bahwa timah ini menjadi modal dasar, timah ini menjadi sumber daya penggerak sektor yang lain. Jadi melihat timah ini sebagai suatu potensi, bukan sebagai suatu masalah, terutama bisa melihat dari berbagai sisi.
Ayo kita manfaatkan ini sebagai sektor penggerak sektor yang lain atau sebagai sebagai pelopor untuk menggerakkan sektor yang lain, ini akan berbeda. Hari ini seolah-olah timah itu berdiri sendiri, dan kita tidak pernah mendapatkan pemanfaatan nilai yang optimal dari kekayaan sumber daya alam yang kita miliki.
Kalau ada sektor yang lain yang melihat ini sebagai potensi penggerak yang luar biasa dan harus kita siapkan second layer, mungkin third layer nya, ini akan mengakselerasi pergerakan ekonomi di kawasan Bangka Belitung dan nasional tentunya.
Inilah bagaimana kita sekali lagi memanfaatkan kekayaan sumber daya alam, karunia Tuhan ini secara bijak agar bisa menggerakkan sektor lain dan pasti akan berakhir.
Karena sumber daya ini tidak terbarukan, ini yang harus kita bijaksana bagaimana kita manfaatkan ini sebagai sektor penggerak awal.
Kalau ini difungsikan sebagai penggerak awal, kita harus siapkan sektorsektor selanjutnya. Ini yang harus kita lakukan di pemanfaatan sumber daya alam ini secara bijaksana.
Mari kita berkolaborasi untuk memberikan nilai yang optimal dari kekayaan sumber daya alam untuk pembangunan nasional, baik di Kepulauan Babel, maupun secara bangsa Indonesia.
Kita hari ini sebagai pengekspor terbesar (timah), tapi kita tidak mendapatkan manfaat yang optimal dari kekayaan sumber daya
alam ini, buat daerah maupun buat pembangunan nasional. (Arya Bima Mahendra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.