Wawancara Ekslusif

Dani Virsal Blak-blakan Tantangan Berat 4 bulan Terakhir

sejak 2023, timah sebagai komoditas maupun sebagai korporasi menjadi sorotan mediamedia nasional. Baik itu karena penegakan hukum terhadap tata ...

|
Bangkapos.com/M Ismunadi
Direktur Utama PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal (kiri) saat diwawancarai secara khusus oleh Editor In Chief Bangka Pos, Ade Mayasanto di studio Bangka Pos, Sabtu (2/3/2024) malam. 

DIREKTUR Utama PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal blak-blakan soal kondisi perusahaan yang dipimpinnya sejak 15 Juni 2023.

Sejak duduk di kursi tertinggi pimpinan perusahaan, Dani Virsal dihadapkan berbagai permasalahan. Bukan hanya terkait performa perusahaan tapi juga persoalan hukum yaitu kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di IUP PT Timah Tbk periode 2015-2022.

Lalu bagaimana Dani Virsal menghadapi Virsal menghadapi masalah yang dipandangnya sebagai sebuah tantangan? Seperti apa kondisi PT Timah Tbj saat ini? Dan bagaimana PT Timah Tbk yang dinakhodai Dani Virsal dinakhodai Dani Virsal menghadapi penyidikan kasus dugaan korusi kasus dugaan korusi yang dilakukan Kejaksaan Agung RI?

Berikut petikan wawancara eksklusif Bangka Pos dengan Ahmad Dani Virsal, Dirut PT Timah Tbk yang dipandu Editor In Chief Bangka Pos, Ade Mayasanto di Studio Bangka Pos pada Sabtu (2/3) malam:

Dari Desember, Januari, Februari sampai awal Maret, apakah tidurnya agak nyenyak atau tenang melihat adanya peristiwa besar di Bangka Belitung terkait timah?

Memang sejak 2023, timah sebagai komoditas maupun sebagai korporasi menjadi sorotan media nasional. Baik itu
karena penegakan hukum terhadap tata kelola pertimahan, maupun kinerja PT Timah menjadi sorotan.

Memang menarik, karena sepanjang sejarah, paling tidak 20 tahun terakhir, di tahun 2023 kondisi PT Timah dalam keadaan memprihatinkan.

Apalagi, 3 atau 4 bulan terakhir, itu kegiatan penambangan biasanya di musim-musim penghujan, angin kencang di laut menjadi tantangan tersendiri buat kita untuk bekerja. Di bulan Desember (2023), hampir 25 persen armada kita tidak beroperasi karena cuaca, juga karena banyaknya curah hujan, baik di laut maupun di darat.

Biasanya sampai pertengahan Maret, produksi sangat sulit kita dapatkan karena unit yang beroperasi berkurang. Itu juga yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak dan harus terus bekerja lebih keras bagaimana kita bisa memperbaiki, paling tidak menutupi biaya operasi kita. Itu tantangan selama empat bulan terakhir, dari November, Desember, Januari, Februari.

Apakah ini menjadi semacam pukulan telak terhadap PT Timah, dari sisi hukum dan dari sisi kinerja? Bicara soal kinerja, di tahun 2023 bisa diceritakan bagaimana dengan laba operasinya?

Karena produksi yang rendah, jadi produktivitasnya juga jadi rendah. Karena pembaginya kecil dan yang dibaginya banyak, jadi prihatin, intinya kita cukup prihatin.

Kalau kita coba lihat dari sisi positif, kondisi prihatin inipun seharusnya sudah saatnya kita harus berbenah diri, baik dari sisi tata kelola yang berkaitan dengan penegakan hukum, baik juga sistem yang ada. Secara teknikal mungkin seperti peralatan, metode, cara kerja kita.

Kita juga memperbaiki ke dalam (internal), apa yang mesti kita perbaiki saat ini. Biasanya kalau kita lagi susah itu kreativitas kita muncul. Nah ini yang coba kita lihat dari sisi positif dari kondisi saat ini. Kita mesti memberi rasa optimis kepada teman-teman agar kita memperbaiki ini.

Kalau cerita kinerja, sebenarnya bukan hanya dari produksi, tapi juga bagaimana kita melihat lebih dalam lagi, apa sih penyebab sehingga produktivitas kita menjadi tidak seperti biasanya. Di tahun 2023 memang kita akui produksi kita menjadi rendah.

Kalau produksi rendah, produktivitas pun ikut menjadi rendah. Kalau produktivitas rendah, kita tidak bisa melihat laba perusahaan, bahkan mungkin di laba operasi menjadi tidak menarik untuk dibicarakan.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved