Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah
Peta Bisnis Timah Usai Korupsi Rp271 Triliun Terungkap, Ada Perusahaan Adik Prabowo Subianto
Inilah peta bisnis timah terkini di tengah pengusutan kasus mega korupsi dengan kerugian lingkungan Rp271 Triliun yang bikin heboh publik.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: M Zulkodri
"Tidak kok, sudah banyak yang kami setujui," kata Tri saat dihubungi KONTAN, Selasa (2/4).
Ekspor Timah Lesu
Mutakhir ini, sektor timah di Kepulauan Bangka Belitung lesu di awal tahun. Dalam laporan Berita Resmi Statistik (BRS) yang rilis Maret 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa eskpor timah dari provinsi berjuluk Bumi Serumpun Sebalai itu nol belaka di bulan Januari 2024.
Imbasnya, total nilai ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merosot hingga double digit, baik secara bulanan maupun secara tahunan ke level US$ 29,79 juta. Produksi dan ekspor timah yang menurun ini lantaran adanya tambang ilegal.
Rudi menuturkan, kondisi saat ini cukup terdampak, indikasi yang paling terlihat bisa dilihat dari grafik ekspor BPS yang terkoreksi, mengalami penurunan yang luar biasa.
Kemudian ke depan, kata Rudi, ada kemungkinan semakin mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat karena timah dan penambangan (rakyat) masih menjadi pendapatan terbesar dan mudah bagi masyarakat di Bangka Belitung selama ini.
"Dengan melambatnya proses persetujuan RKAB oleh Dirjen minerba saja, masyarakat terdampak pada sulitnya menjual hasil tambang mereka. Karena semuanya merupakan mata rantai yang berjalan selama ini," kata Rudi kepada KONTAN, Senin (1/4).
Rudi menerangkan, sejauh ini aktivitas ekspor ingot tetap berlangsung.
Pelaku usahanya adalah PT Timah Tbk (TINS) sebagai BUMN dan PT MSP yang merupakan pelaku swasta. Mereka menjalankan aktivitas ekspor karena mereka sudah lebih dulu menerima RKAB.
"Selebihnya, saat ini belum ada yang aktif kembali sebagai eksportir," ujar Rudi.
PT Timah dan MSP sendiri, diketahui juga memiliki IUP yang aktif dikelola. Artinya sejauh ini mereka mampu membuktikan bahwa bijih timah yang diproduksi dan dilebur adalah bijih timah yang berasal dari IUP mereka sendiri.
Sementara sisanya, Rudi menyampaikan bisa dibilang masih dipertanyakan sebagai perusahaan yang melebur bijih timah yang berasal dari IUP sendiri.
Artinya kekhawatiran untuk kembali beraktivitas saat ini agak khawatir seiring proses hukum soal tata kelola komoditi Timah yang sedang diusut Kejagung.
Adapun, ketiadaan ekspor timah berdampak bagi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung, Bisnis timah di Bangka Belitung berupa mata rantai simbiosis mutualisme.
Artinya masyarakat menambang, kemudian ada pihak yang membeli dan mengolah hingga kemudian menjadi komoditi ekspor, sudah merupakan rahasia umum di Bangka Belitung.
Breaking News: Terdakwa Kasus Korupsi Tata Niaga Timah, Dirut RBT Suparta Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Pengusaha Babel Berinisial HL Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Korporasi Tata Niaga Timah |
![]() |
---|
Hendry Lie Setujui Dirikan Perusahaan Boneka untuk Beli Timah di IUP PT Timah dan Dijual ke PT Timah |
![]() |
---|
Menantikan Sidang Vonis Crazy Rich PIK Helena Lim, Intip Lagi Perannya di Kasus Korupsi Timah |
![]() |
---|
Harvey Moies Menangis Baca Pledoi Kasus Korupsi Timah: Anak-anakku, Papa Bukan Koruptor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.