Berita Bangka Tengah

Terima Laporan Warga Air Tercemar Bau BBM, Pertamina Gerak Cepat Tinjau SPBU, Tunggu Sampel Air

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bergerak cepat menanggapi laporan warga terkait pencemaran air yang berbau BBM

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Dedy Qurniawan
Bangkapos.com/Adi Saputra
Salah satu mata air di rumah warga yang tercemar bau BBM, di RT 04 Dusun Sit Sampun, Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru, Rabu (10/07/2024) 

BANGKAPOS.COM--Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bergerak cepat menanggapi laporan warga terkait pencemaran air yang berbau BBM di RT 04 Dusun Sit Sampun, Desa Beluluk, Kabupaten Bangka Tengah.

Laporan ini dilayangkan oleh warga Jalan Air Sankiw, yang menyatakan bahwa air di kawasan tersebut tercemar bau BBM.

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengungkapkan bahwa pihak Pertamina telah melakukan peninjauan lapangan di lokasi SPBU 24.331.115 di Desa Beluluk.

Peninjauan ini dilakukan bersama Tim Fuel Terminal (FT) Pangkalbalam yang meliputi pemeriksaan Quality and Quantity (QQ), Teknik, dan HSSE.

Sebelumnya, SPBU tersebut secara rutin melaksanakan pengujian sampel air untuk industri.

Tes terakhir dilakukan pada Juni 2024 melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Bangka Belitung.

"Terkait dengan aduan masyarakat yang berada di sekitar SPBU 24.331.115, dapat kami informasikan bahwa hasil dari peninjauan sementara belum ditemukan adanya kebocoran pada tangki timbun serta pelaporan losses harian tidak menunjukkan angka losses yang tidak wajar. Untuk memastikan kembali, berdasarkan kesepakatan bersama DLH, Kepala Desa, pelapor, dan pihak SPBU, akan diadakan uji lab dari DLH hingga uji layak minum," ujar Nikho.

Menurut Nikho, untuk memastikan penyebab tercemarnya air di Desa Beluluk, pihaknya masih menunggu hasil uji terhadap sampel air yang telah dilakukan.

"Saat ini kami menunggu hasil dan menyerahkan hasil pengecekan kepada pihak yang berwenang. Pertamina siap untuk mendukung seluruh proses investigasi dan masih menunggu hasil. Nanti kita akan memberikan update terkait progresnya,” tambahnya pada Selasa (16/7/2024).

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan bahwa penyaluran BBM di wilayah Bangka Tengah tetap aman dan lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pihaknya turut mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menggunakan BBM sesuai kebutuhan.

Selain itu, Pertamina juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan karena pasokan energi tersedia dalam kondisi aman dan mencukupi.

Warga Keluhkan Air Berbau BBM

Salah satu mata air di rumah warga yang tercemar bau BBM, di RT 04 Dusun Sit Sampun, Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru, Rabu (10/07/2024)
Salah satu mata air di rumah warga yang tercemar bau BBM, di RT 04 Dusun Sit Sampun, Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru, Rabu (10/07/2024) (Bangkapos.com/Adi Saputra)

Warga Jalan Air Sankiw, RT 04 Dusun Sit Sampun, Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), mengeluhkan tercemarnya mata air yang diduga akibat bau Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sejak satu tahun terakhir, mata air warga berbau menyengat seperti BBM dan menyebabkan air tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Meskipun air masih bisa dipakai untuk mandi, mencuci pakaian, dan mencuci piring, warga tidak bisa mengkonsumsinya.

Baharudin, salah satu warga terdampak, menyatakan bahwa bau menyengat air dari sumur warga sudah sangat mengganggu.

"Aroma bau air yang kami bawa langsung dari mata air sumur warga sudah menyengat, dan lama-lama akan berubah menjadi kuning," ungkapnya pada Rabu (10/07/2024).

Keluhan pencemaran ini bukanlah yang pertama kali.

Sejak tahun 2015, warga sudah pernah mengalaminya namun pihak SPBU memberikan solusi sementara.

Namun, sejak awal 2023, mata air kembali tercemar.

Rumiyah, warga yang rumahnya berdekatan dengan SPBU, juga merasakan hal yang sama.

"Air dari rumah saya berbau menyengat. Saya harus membeli air untuk konsumsi dan menggunakan bantuan air dari SPBU," tuturnya.

Ketua RT 04 Dusun Sit Sampun, Heru, menyatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak desa dan SPBU terkait pencemaran ini.

"Kami sudah menyampaikan masalah ini ke Kades dan pihak SPBU. Kamis ini, kami akan menggelar pertemuan di Balai Desa untuk mencari solusi," ujar Heru.

Menurut Heru, pihak dinas provinsi sudah datang untuk memeriksa kondisi air warga.

"Ada orang dinas provinsi datang dan mengecek langsung, namun hasilnya belum diketahui. Kami sangat berharap persoalan ini cepat terselesaikan," pungkasnya.

DLH Terima Laporan Keluhan Warga

Terkait keluhan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Tengah telah menerima laporan mengenai keluhan warga tersebut.

DLH Bangka Tengah sudah melakukan koordinasi dengan DLH Provinsi Bangka Belitung.

"Kemarin kami sudah menindaklanjuti laporan tersebut dengan turun ke lapangan didampingi dari Kepala Desa Beluluk, penyidik dari DLH Provinsi Babel, dan perwakilan dari pihak SPBU. Kami ke lokasi bertemu dengan keluarga yang melapor, memang ada bau bensin," ungkap Kabid Pembinaan dan Pengawasan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah, Yudi Amir, saat dikonfirmasi pada Rabu (10/7/2024).

DLH Bangka Tengah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bangka Belitung untuk pengujian sampel air yang diduga tercemar.

"Kami ambil sampel dulu, nanti diuji untuk dinyatakan tercemar atau tidak, penyebabnya apa baru tahu. Kami tunggu hasil lab juga, kami juga koordinasi dengan Patra Niaga karena diduga dari laporan tercemar dari SPBU, maka kami minta Patra Niaga juga memeriksa itu," katanya.

Setelah keluar hasil laboratorium, DLH Bangka Tengah dapat mengambil langkah lebih lanjut dari laporan masyarakat ini.

"Kami bahas lagi nanti untuk tindak lanjut, akan ada koordinasi dari desa, DLH, dan SPBU mengenai laporan ini," katanya.(*)

(Bangkapos.com/Sela Agustika/Cici Nasya Nita/Adi Saputra)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved