Resonansi
Menimang Partisipasi Pemilih Pilkada 2024
Bawaslu Babel memprediksi angka partisipasi pemilih Pilkada 2024 di Bangka Belitung berada di angka 60 persen.
Penulis: Ade Mayasanto | Editor: fitriadi
Ade Mayasanto, S.Pd., M.M.
Editor in Chief
Bangka Pos/Pos Belitung
Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah 2024 ditengarai merosot tajam.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi Kepulauan Bangka Belitung EM Osykar memprediksi angka partisipasi pemilih Pilkada 2024 di Bangka Belitung berada di angka 60 persen.
Angka itu merujuk akumulasi persentase pemilih dari pengawasan yang dilakukan pihaknya di TPS yang berada di tujuh kabupaten dan kota Bangka Belitung.
Catatan Bawaslu partisipasi pemilih tertinggi ada di Belitung Timur sebesar 74,3 persen. Disusul Belitung sebesar 73.5 persen. Lalu ada Bangka Barat sebesar 66 persen, Bangka Tengah sebesar 59,8 persen, Pangkalpinang sebesar 53,3 persen, Bangka Selatan sebesar 53 persen dan Bangka sebesar 52,2 persen.
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menorehkan catatan jumlah daftar pemilih tetap alias DPT di Babel sebanyak 1.084.999 dengan jumlah TPS 2.197. Angka DPT ini melonjak 22.566 pemilih bila dibandingkan dengan DPT saat Pemilu 2024.
Hasil rekap KPU di tujuh kabupaten kota se-Bangka Belitung pada Pemilu 2024 saat itu berada di angka 1.067.404.
Jumlah DPT terbanyak berada di kabupaten Bangka, sebanyak 237.930 pemilih dengan 455 TPS. Disusul kemudian kota Pangkalpinang, dengan jumlah DPT sebanyak 164.330 dengan jumlah TPS 311.
Lalu ada kabupaten Bangka Selatan dengan 151.742 pemilih berikut 300 TPS. Ada juga Bangka Barat dengan 151.037 pemilih berikut 341 TPS. Dan Bangka Tengah ada 144.548 pemilih dengan 297 TPS. Sementara di kabupaten Belitung ada 139.057 pemilih dengan 301 TPS, dan kabupaten Belitung Timur ada 96.355 pemilih dengan 192 TPS.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) rupanya membaca gejala tersebut. Berdasarkan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU dengan 98,5 persen data yang masuk, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 hanya 68,16 persen.
Di sejumlah pilkada, angkanya lebih rendah lagi, seperti di Pilkada Sumatera Utara hanya 55,6 persen dan di Pilkada Jakarta hanya 57,6 persen.
Padahal, di pemilihan legislatif/presiden lalu, angka partisipasi masih tinggi atau mencapai 81,78 persen. Jika perbandingannya dengan gelaran pilkada serentak sebelumnya, angka perkiraan partisipasi pemilih di pilkada kali ini pun paling rendah.
Pada Pilkada 2015, angka partisipasi pemilih mencapai 64,02 persen. Kemudian meningkat menjadi berkisar 73-74 persen pada Pilkada 2017, 2018, dan 2020.
Anggota KPU Divisi Teknis Penyelenggara Idham Holik menyebut banyak hal yang mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih, termasuk di Bangka Belitung. Yang pasti, pihaknya masih menanti penetapan rekapitulasi dari KPU masing-masing daerah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.