Korupsi Tata Kelola Minyak

Profil dan Harta Kekayaan Maya Kusmaya, Petinggi Pertamina yang Perintahkan Oplos Pertamax

Menurut informasi pada laman resmi PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang lahir di Tasikm

Penulis: Agis Priyani | Editor: fitriadi
Tribun Aceh/Pertaminapatraniaga.com
PROFIL MAYA KUSMAYA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata Kelola minyak dan produksi kilang yang terjadi di lingkup PT Pertamina. 

BANGKAPOS.COM - Berikut profil dan harta kekayaan Maya Kusmaya, petinggi Pertamina yang jadi tersangka kasus korupsi minyak.

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata Kelola minyak dan produksi kilang yang terjadi di PT Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan PT Pertamina.

Tersangka baru tersebut ialah Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya alias MK.

Maya ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (26/2/2025) malam setelah dijemput paksa penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) karena tidak memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi.

Selain Maya, Kejagung juga menetapkan satu tersangka baru lainnya dalam kasus ini, yaitu Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.

Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar mengatakan, Maya memiliki peran sebagai pemberi perintah atau atau persetujuan kepada EC untuk melakukan blending (oplos) Pertamax.

“Tersangka MK (Maya Kusmaya) memerintahkan dan/atau memberikan persetujuan kepada EC untuk melakukan blending (oplos) produk kilang pada jenis RON 88 (Premium) dengan RON 92 (Pertalite) agar dapat menghasilkan RON 92,” ujar Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar, sebagaimana diberitakan Antara, Rabu (26/2/2025).

Profil dan Harta Kekayaan Maya Kusmaya

Menurut informasi pada laman resmi PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 31 Agustus 1980.

Maya menempuh pendidikan di ITB pada Program Studi S-1 Teknik Kimia, sebelum akhirnya berkarier di bidang liquefied natural gas (LNG), 

Ia kemudian melanjutkan studi ke magister atau S-2 di Jurusan Natural Gas Technology di Norges Teknisk Naturvitenskapelige Universitet atau Norwegian University of Science and Technology (NTNU).

Setelah itu, Maya bergabung dan menduduki beberapa jabatan strategis di PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Gas, dan PT Pertamina Patra Niaga.

Pada 2015-2016, ia ditunjuk menjadi Senior Analyst Gas Business Initiatives di PT Pertamina (Persero).

Maya kemudian ditugaskan menjadi Engineering Manager Pertamina Gas Directory pada 2016-2018 dan Portfolio and Business Development Manager Pertamina Gas Directory pada 2018-2020.

Perjalanan kariernya berlanjut sebagai vice president (VP) Kapasitas Komersial dan Aset PT Pertamina Gas pada 2020-2021 dan VP Operasi Perdagangan PT Pertamina Patra Niaga pada Maret-Juni 2023.

Selanjutnya, Maya diangkat menjadi Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga sejak Juni 2023-sekarang.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved