Berita Pangkalpinang
Hilang 7 Hari di Laut, Dua Nelayan Pangkalpinang Ditemukan Selamat di Perairan Belinyu
Dua nelayan asal Pangkalpinang, Agus dan Cici, yang hilang selama sepekan akhirnya ditemukan selamat di Perairan Belinyu
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Ringkasan Berita:
- Dua nelayan asal Pangkalpinang yang sempat hilang selama sepekan akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di Perairan Belinyu, Bangka Belitung.
- Kedua korban, Agus (68) dan Cici (19), berhasil bertahan hidup meski kapal mereka rusak di tengah laut.
- Tim SAR gabungan mengevakuasi keduanya dan menarik kapal ke darat untuk diperbaiki.
BANGKAPOS.COM--Setelah dinyatakan hilang selama hampir sepekan di laut, dua nelayan asal Pangkalpinang akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di perairan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada Senin (27/10/2025) pagi.
Kedua nelayan tersebut diketahui bernama Agus (68) dan Cici (19), yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Senin, 20 Oktober 2025.
Mereka sempat kehilangan kontak saat melaut di kawasan fishing ground setelah berangkat dari Pelabuhan Pangkalbalam pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Kronologi Hilangnya Kapal
Menurut laporan Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang, kapal yang ditumpangi Agus dan Cici semula berangkat bersama rombongan nelayan lainnya untuk menangkap ikan di perairan utara Pulau Bangka.
Namun, saat berada di tengah laut, kapal mereka terpisah dari rombongan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Sejak saat itu, keduanya tidak lagi bisa dihubungi.
Rekan sesama nelayan yang kehilangan kontak kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Kantor SAR Pangkalpinang pada Minggu (26/10/2025) sore.
“Kami menerima laporan bahwa dua nelayan asal Pangkalpinang tidak kunjung kembali ke darat. Setelah dilakukan verifikasi, kami langsung mengerahkan tim pencarian,” ujar Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, dalam keterangannya kepada wartawan.
Operasi Pencarian Dikerahkan
Menindaklanjuti laporan tersebut, dua unit kapal penyelamat, yaitu KN SAR Karna 246 dan USS Belinyu, segera diberangkatkan menuju titik koordinat terakhir kapal terdeteksi, yakni di 0°55.809'S 105°46.585'E.
Dalam operasi tersebut, tim SAR gabungan yang terdiri dari ABK KN SAR Karna 246, personel USS Belinyu, TNI AL, Ditpolairud Polda Babel, Pelindo, Balai Kekarantinaan Kesehatan Pelabuhan, serta keluarga korban ikut terlibat aktif.
Ditemukan Dalam Keadaan Selamat
Setelah melakukan pencarian intensif selama kurang dari 24 jam, titik terang akhirnya muncul. Pada Senin pagi (27/10), sekitar pukul 08.30 WIB, tim SAR menerima informasi dari nelayan setempat yang melihat kapal kecil sedang lego jangkar di sekitar perairan Belinyu sekitar 33 Nautical Mile dari lokasi kejadian awal.
“Informasi dari nelayan tersebut segera kami tindak lanjuti. Setelah diverifikasi melalui radar kapal, benar bahwa itu kapal milik korban yang hilang,” jelas Oka.
Tim SAR kemudian langsung menuju lokasi dan menemukan Agus dan Cici dalam keadaan selamat, meski terlihat lemah akibat kehabisan bekal makanan dan air bersih.
“Alhamdulillah, kedua korban berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Namun, mesin kapal mereka rusak berat sehingga tidak bisa bergerak dari lokasi,” tambahnya.
Kapal Rusak dan Evakuasi
Kedua nelayan tersebut segera dievakuasi ke kapal KN SAR Karna 246 untuk mendapatkan pertolongan pertama, sekaligus dipertemukan kembali dengan keluarga yang sudah menunggu di darat.
Sementara itu, kapal mereka yang mengalami kerusakan pada bagian mesin ditarik menuju Pantai Pesaren Belinyu guna menjalani perbaikan.
Oka juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu proses pencarian dan evakuasi, termasuk masyarakat pesisir yang aktif memberikan informasi.
“Terima kasih kepada seluruh unsur SAR gabungan, rekan nelayan, dan aparat setempat yang telah berkoordinasi dengan baik. Ini bukti nyata sinergi antarinstansi dalam menyelamatkan nyawa manusia di laut,” ucapnya.
Kondisi Korban dan Evaluasi SAR
Menurut hasil pemeriksaan awal tim medis, kedua nelayan mengalami dehidrasi dan kelelahan berat, namun tidak ditemukan luka serius.
Mereka kini menjalani perawatan sementara di pos kesehatan setempat sebelum dipulangkan ke keluarga.
“Korban sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Mereka mengaku sempat terapung selama beberapa hari sambil berharap ada kapal yang melintas,” terang Oka.
Pihak SAR juga melakukan evaluasi atas peristiwa ini. Ke depan, nelayan diimbau agar lebih memperhatikan kondisi cuaca dan selalu melengkapi kapal dengan alat komunikasi darurat, GPS, dan pelampung keselamatan.
“Peristiwa seperti ini bisa menjadi pelajaran penting. Kami mendorong semua nelayan agar lebih siap menghadapi kondisi darurat di laut,” tegas Oka.
(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)
| BRIN Anugerahi Pangkalpinang Penghargaan BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 Berkat Inovasi Kelola Sampah |
|
|---|
| Pemkot Pangkalpinang Percepat Pembangunan TPS3R di Tiap Kecamatan, Wujudkan Kota Bersih dan Tertata |
|
|---|
| Wali Kota Pangkalpinang Sebut Penataan Parkir untuk Hilangkan Jukir Liar dan Tingkatkan PAD |
|
|---|
| Dishub Pangkalpinang Surati Pemilik Usaha, Wajibkan Lahan Parkir Daftar Resmi |
|
|---|
| Hadapi Defisit, Wali Kota Pangkalpinang Siapkan Strategi Optimalisasi Pendapatan Daerah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.