Tribunners

Selamat Purnabakti Dato' Akhmad Elvian

Sebagai ucapan rasa terima kasih kepada Dato' Akhmad Elvian, Ketua Harian Majelis Adat, Datuk Arsalim menyerahkan tanda kenangan berupa sertifikat

Editor: suhendri
Dokumentasi Anton Kibar
Anton Kibar, Penyintas Budaya Bangka Belitung. 

Oleh: Anton Kibar – Penyintas Budaya Bangka Belitung

SERBA mendadak; ketika ide gayung bersambut dan serempak kegotongroyongan mewujud. Akhirnya terwujud acara malam penghormatan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Dato' Akhmad Elvian, DPMP, ECH. Tabik, atas segala pengabdian dan kerja kebudayaan di Kepulauan Bangka Belitung. Selamat purnabakti sebagai aparatur sipil negara (ASN) Kota Pangkalpinang pada bulan Oktober 2025.

Ratna Purnamasari mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkalpinang, sebagai pembuka acara dan pemantik kegiatan di Sekretariat Majelis Tinggi Kerapatan Adat Negeri Pangkalpinang, Jumat (31/10/2025) mengungkapkan, semua kerja spontan. 

Saat ide muncul dan terhubung dengan Pak Yan Megawandi, disampaikan lanjut. Majelis Tinggi Kerapatan Adat Negeri dan Dewan Kesenian Kota Pangkalpinang, siap. Maka malam inilah hasilnya.

Bunyi petikan khas dambus menjadi rasa sukacita dan hati ingin berdendang. Menghibur para tamu yang mulai berdatangan malam itu. Dari dambus, kita belajar bahwa pelestarian bukan perkara keinginan hati per orangansemata, melainkan soal kebutuhan masyarakat.

Dambus adalah sukacita. Curhatan diselingi canda tawa khas pengampu kebudayaan Kota Pangkalpinang yang terbiasa disapa BTS – Bunda Tudung Saji, mulai mengemuka. Tanpa melupakan bingkai pertemuan adalah silaturahmi, BTS menjelaskan kerja pemajuan kebudayaan yang telah dilakukan. Upaya pelestarian kesenian dambus, disamping upaya regenerasi para pemain. Seni dambus juga sudah masuk program kegiatan di sekolah-sekolah, khususnya tingkatan SMP Kota Pangkalpinang.

Sebagai informasi, dambus pada 2013 sudah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda (WBTb) asal Babel dalam domain seni pertunjukan. Bukan sekadar urusan karya budaya takbenda, BTS melanjutkan, kegiatan pelindungan karya budaya bendawi di Pangkalpinang, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Pangkalpinang sampai hari ini sudah menetapkan 37 objek cagar budaya. "Semua capaian
ini tak lepas dari pendampingan kerja Dato' Akhmad Elvian,” ujar BTS.

Hal senada disampaikan Ketua Harian Majelis Tinggi Kerapatan Adat Negeri, Datuk
Arsalim. Malam ini bukan acara pelepasan, kami dari Majelis Adat dan Pengampu Kebudayaan Pangkalpinang berharap meskipun Dato' Akhmad Elvian sudah purnatugas sebagai ASN, tetap berkarya di Babel, utama di Pangkalpinang.

Sebagai ucapan rasa terima kasih kepada Dato' Akhmad Elvian, Ketua Harian Majelis Adat, Datuk Arsalim menyerahkan tanda kenangan berupa sertifikat dan siwar (sejenis belati). Dan siwar ini untuk kedua kalinya diserahkan. Pertama kepada Jenderal Moeldoko saat berkunjung ke Pangkalpinang, dan saat ini
ke Dato' Akhmad Elvian.

Mengenang masa kerja yang terlewati dan rencana setelah purnabakti sebagai ASN; Dato' Akhmad Elvian seolah ingin memastikan, akan tetap pada jalur kebudayaan. Berdayakan tetapi jangan diperdayakan. Sembari memberi contoh beberapa peristiwa dalam laku budaya yang pernah dijalani dan alami bersama sahabatnya sesama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan puluhan tahun silam, Yan Megawandi di Kabupaten Bangka dan Akhmad Elvian di Kota Pangkalpinang.

Pada detik malam itu pun masih berpikir tentang kebudayaan Babel bersama seniman muda dambus, Onny Nur Pratama. Banyak budayawan, seniman, maupun pelaku dan penggiat budaya lintas generasi hadir dan tampil. Lelaki dan perempuan ada, semata rasa takzim.

Malam makin larut, satu per satu tamu sekitar 100 orang pamit. Dato' Akhmad Elvian pun bersama istri pamit undur diri. Berdua menyusuri jalan pulang menuju istananya. Itulah hakikat kebudayaan; tidak berlebihan, tetapi berdaya; tidak ramai, tetapi menggetarkan. Terima kasih Dato’. (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved