Berita Bangka Selatan

Desa Tukak Bakal Disulap jadi Kampung Nelayan Merah Putih oleh KKP

Program Kampung Nelayan Merah Putih menjadi salah satu langkah nyata untuk mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat pesisir

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Harapan nelayan di pesisir selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk memiliki kampung nelayan modern kian nyata.

Desa Tukak, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan kini menjadi lokasi prioritas nasional. Khususnya dalam implementasi program Kampung Nelayan Merah Putih yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika mengungkapkan bahwa Desa Tukak merupakan salah satu dari empat lokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diusulkan untuk program ini.

Selain Desa Tukak, terdapat tiga desa lain yang turut diajukan. Yakni Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Desa Tanjung Sangkar, Kecamatan Lepar dan Desa Celagen, Kecamatan Kepulauan Pongok.

Baca juga: Pemkab Bangka Selatan Bidik Ekspor Ikan Nila di 2026 dan Siap Go Internasional

“Akan tetapi, Desa Tukak menjadi prioritas utama karena dianggap paling siap secara teknis maupun administratif,” kata dia kepada Bangkapos.com, Sabtu (8/11/2025).

Menurutnya dari 100 titik yang diprioritaskan KKP untuk dibangun pada tahun 2025, Desa Tukak termasuk yang paling berpeluang.

Saat ini proses verifikasi sudah mencapai 99 persen, tinggal menunggu surat keputusan kontrak dari kementerian. Usulan ini sejalan dengan Program Asta Cita Presiden, khususnya poin kedua yang menekankan kemandirian pangan melalui ekonomi biru. 

Program Kampung Nelayan Merah Putih menjadi salah satu langkah nyata untuk mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.

Sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan sektor kelautan. Tim verifikasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan telah melakukan penilaian langsung di Desa Tukak pada tanggal 6–7 November 2025. 

Penilaian tersebut mencakup berbagai aspek penting, mulai dari kondisi sosial masyarakat, potensi ekonomi perikanan, kesiapan lahan, hingga kelengkapan perizinan. Hasil sementara menunjukkan bahwa hampir seluruh persyaratan sudah terpenuhi dengan baik. Hanya terdapat beberapa perbaikan kecil bersifat administratif dan teknis yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah daerah.

“Desa Tukak termasuk yang paling berpeluang. Insya Allah akan dilakukan pembangunan,” ujar Risvandika.

Program Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Tukak dirancang sebagai kawasan terintegrasi yang mendukung aktivitas nelayan dari hulu ke hilir. Pembangunan yang direncanakan meliputi berbagai fasilitas modern untuk menunjang produksi dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Beberapa fasilitas utama yang akan dibangun seperti pabrik es dan cold storage, untuk menjaga kualitas hasil tangkapan ikan.

Tambatan perahu yang memadai dan aman bagi nelayan. Gazebo atau saung nelayan, sebagai pusat pertemuan dan koordinasi masyarakat pesisir. Sentra kuliner olahan hasil ikan, yang akan menjadi pusat ekonomi kreatif dan pariwisata pesisir.

Kampung Nelayan Merah Putih ini adalah kawasan nelayan modern yang terintegrasi, tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan memperkuat ekonomi daerah.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved