Bangka Pos Hari Ini

Kades Kaget 42 Ton BBM Subsidi Ditimbun di Bukit Mang Kadir Belinyu, Lima Orang Ditahan Polisi

Kelima terduga pelaku penimbunan BBM beserta barang bukti telah diamankan di Mapolda Babel untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Editor: Hendra
Ist/Humas Polda Babel
TIMBUN BBM SUBSIDI - Pengungkapan kasus penimbunan BBM subsidi di sebuah gudang di Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu oleh anggota Ditreskrimsus Polda Babel, Sabtu (15/11/2025) kemarin. 

“Dengan kerja sama antara masyarakat dan aparat penegak hukum, diharapkan praktik-praktik ilegal seperti ini dapat diberantas dan hak masyarakat untuk mendapatkan BBM dengan harga terjangkau dapat terpenuhi,” sebutnya.

Pihak Pertamina hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait kasus penimbunan BBM ini. Namun, sebelumnya Pertamina telah mengklaim bahwa pasokan BBM di wilayah Bangka Belitung sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.

Kades Terkejut

Sementara itu, Surya Dharma, Kepala Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, terkejut usai ramainya pemberitaan tentang adanya penangkapan dugaan pelaku penimbunan BBM di desanya.

“Lokasi dekat permukiman, kalau melihat informasinya. Tapi enggak tampak, kalau kami lewat-lewat enggak ada kegiatannya (aktivitas penimbunan—red),” kata Surya saat dihubungi Bangkapos.com, Minggu (16/11).

Setelah membaca banyaknya berita yang beredar, dirinya pun terkejut mendengar kabar adanya aktivitas di Dusun Bukit Mang Kadir, Desa Riding Panjang.

“Kalau gawe-gawe (pekerjaan—red) seperti itu kan biasanya nunggu orang sepi. Kami enggak terpantau,” jelasnya.

Ia mengatakan tidak pernah merasakan atau melihat adanya aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut. Selain itu, sejauh ini dirinya juga tidak pernah mendapatkan laporan apa pun dari warga mengenai aktivitas tersebut.

“Enggak ada juga yang ngelapor-ngelapor di situ,” ujarnya.

Lebih lanjut, Surya Dharma menyebut bahwa salah satu terduga pelaku penimbunan BBM atas nama AA alias Abi sudah lama tidak tinggal di Dusun Bukit Mang Kadir.

“Setahu saya yang nama Abi itu udah lama enggak tinggal di situ (Dusun Bukit Mang Kadir). Dulu di situ, sekarang enggak lagi. Itu rumahnya kayak rumah warga biasa lah, rumah tempat tinggal,” jelasnya.

Dia menyebut bahwa pihaknya memang tidak terlalu memonitor aktivitas di sana. Namun, beberapa kali dirinya pernah melihat mobil tangki warna biru terparkir di sana.

“Tapi kita enggak tahu apa itu pas kegiatan (aktivitas penimbunan—red) atau pas berhenti. Tapi enggak ada kelihatan-kelihatan yang mencurigakannya, enggak ada,” ungkapnya.

Diakuinya, kondisi di Desa Riding Panjang memang terpecah-pecah menjadi banyak dusun yang lokasinya pun terpisah-pisah.

“Desa kita ini mecah-mecah (berpencar), jadi enggak selalu lewat situ. Lokasi yang TKP ini masuk-masuk lagi ke dalam,” imbuhnya. (v1/u2)

Sumber: bangkapos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved