Berita bangka

37,3 Hektar Kebun Sawit Sitaan Negara Diserahkan ke Koperasi di Bangka, Bagi Hasil 60:40

Kebun sawit sitaan negara seluas 37,3 hektar di Bangka resmi dikelola koperasi desa melalui BUMN Agrinas, dorong ekonomi dan lapangan kerja

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Ist/KKSJB Desa Sempan
KELOLA SAWIT SITAAN — KKSJB Desa Sempan saat menerima secara resmi kontrak penyerahan pengelolaan lahan kebun sawit 37,3 hektar dari PT Agrinas Palma Nusantara, Kamis (20/11/2025) kemarin di lahan HGU PT GML sitaan Satgas PKH. 

"Kami tidak mengajukan apa pun. Mereka datang ke kami karena koperasi sudah berjalan baik dan memenuhi semua persyaratan. Kerja sama ini murni karena kami dianggap layak," jelasnya.

Dalam perjanjian KSO tersebut, KKSJB bertanggung jawab penuh atas operasional lapangan, mulai dari perawatan kebun, pemupukan, pemanenan, hingga pengangkutan dan penjualan TBS sawit.

Kontrak kerja sama ini berlaku selama dua tahun dan dapat diperpanjang apabila kinerja koperasi dinilai sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan.

Sistem bagi hasil pun diterapkan secara proporsional, di mana 60 persen keuntungan menjadi hak koperasi, sementara 40 persen diserahkan kepada pemerintah melalui PT Agrinas Palma Nusantara.

Menariknya, meski lahan kini berada di bawah pengelolaan koperasi, penjualan TBS tetap dilakukan ke PT GML.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas hasil karena sawit tersebut berasal dari bibit dan standar yang sama sejak awal ditanam.

"Selain kualitas terjamin, jarak tempuh juga lebih dekat. Kalau terlalu jauh, buah bisa menurun kualitasnya. Jadi kami tetap menjual ke PT GML," tambah Arman.

Buka Lapangan Kerja Baru

Lebih dari sekadar pengelolaan kebun, program ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru bagi warga Desa Sempan dan sekitarnya.

 Arman memperkirakan usia tanaman sawit di lahan tersebut sudah mencapai 20 tahun, namun masih tergolong produktif dan layak dikelola.

Meski beberapa tahun ke depan akan memasuki masa replanting atau peremajaan, kondisi lahan dan kualitas tanah dinilai masih sangat potensial untuk mendukung hasil panen yang optimal.

Dengan pengelolaan ini, koperasi mulai merekrut warga sekitar sebagai tenaga kerja, baik sebagai pemanen, perawat kebun, maupun petugas pemupukan.

Langkah ini diyakini mampu memberikan dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.

"Kami ingin melibatkan masyarakat sebanyak mungkin. Ini peluang besar untuk menggerakkan ekonomi desa," kata Arman.

Tak hanya berdampak pada sektor tenaga kerja, KKSJB juga selama ini dikenal aktif dalam kegiatan sosial, mulai dari bantuan beras, dukungan untuk rumah ibadah, hingga kegiatan pendidikan anak-anak TPA.

Dengan tambahan pendapatan dari pengelolaan kebun sawit ini, koperasi berharap bisa memperluas jangkauan program sosialnya dan memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat.

Sumber: bangkapos
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved