Tribunners
Membangun Ekosistem Sekolah Inklusif yang Berkeadilan: Refleksi atas Praktik di SDN 4 Koba
Lingkungan fisik dan psikologis sekolah memegang peran krusial dalam keberhasilan inklusi.
e. Pembelajaran Tali Temali Sepatu
Kegiatan ini memperkuat motorik halus dan kemandirian anak sekaligus menumbuhkan self – efficacy (Bandura, 1997). Keberhasilan menyelesaikan tugas sederhana dapat meningkatkan kepercayaan diri anak dalam menghadapi tantangan pembelajaran lainnya.
Inovasi–inovasi tersebut menunjukkan bahwa lingkungan sekolah tidak hanya menjadi tempat mengajar, tetapi juga ruang tumbuh yang memanusiakan dan memampukan ABK untuk berkembang secara optimal.
Kolaborasi orang tua sebagai pilar keberlanjutan pendidikan inklusif
Pendidikan inklusif tidak dapat dipisahkan dari peran orang tua. Epstein (2011) menegaskan bahwa keterlibatan rumah–sekolah meningkatkan pencapaian akademik dan kesejahteraan emosional anak. Meri Fitrial sebagai Kepala SDN 4 Koba pun melibatkan orang tua dalam pendampingan belajar di rumah, diskusi perkembangan anak, kegiatan sekolah, serta pembuatan alat bantu sederhana.
Kolaborasi ini memastikan konsistensi pendekatan antara sekolah dan rumah sehingga ABK menerima dukungan yang menyeluruh dan berkesinambungan. Ketika orang tua aktif terlibat, ekosistem inklusi berjalan lebih efektif dan memberikan dampak jangka panjang.
Sekolah Dasar Negeri 4 Koba menunjukkan bahwa pendidikan inklusif yang efektif lahir dari perpaduan antara guru yang berkompeten dan penuh kasih, lingkungan sekolah yang adaptif dan ramah, serta keterlibatan orang tua sebagai mitra strategis. Dengan mengintegrasikan teori–teori pendidikan kontemporer dan praktik lapangan, sekolah ini memberikan gambaran konkret tentang bagaimana inklusi dapat diwujudkan secara berkelanjutan.
Lebih dari sekadar kebijakan, inklusi adalah komitmen etis untuk merayakan keberagaman, membuka pintu bagi setiap anak, dan memastikan bahwa pendidikan adalah ruang tumbuh yang memuliakan semua individu tanpa terkecuali. “Tak ada anak yang terbelakang; yang ada hanyalah lingkungan yang belum menemukan cara terbaik untuk membuatnya tumbuh.” (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20220622_Waldimer-Pasaribu-Dosen-UBB.jpg)