Sosok dr Ratna Setia Asih, Kronologi Kasus dan Kisah Pilu Jeritan Terakhir Aldo di Ruang PICU
Sosok dr Ratna Setia Asih, Kronologi Kasus dan Kisah Pilu Jeritan Terakhir Aldo di Ruang PICU
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
IDI berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bersama tentang pentingnya komunikasi, pemahaman risiko medis, dan penghargaan terhadap profesi kesehatan.
“Kami mohon dukungan dan doa dari kita semua agar permasalahan ini dapat terselesaikan dengan baik, dan dokter Ratna dapat kembali beraktivitas dengan tenang dalam menjalankan profesinya,” tutup dr. Arinal.
Kronologi
Awal Kasus
Kasus dugaan malpraktik yang menyeret dr Ratna Setia Asih Sp.A M.Kes bermula dari laporan polisi yang dibuat keluarga mendiang Aldo Ramdani (10) ke Polda Babel atas dugaan malpraktik pada akhir 2024 lalu.
Korban Aldo Ramdani (10) meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.
Meninggalnya bocah asal Desa Pedindang, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah itu, kemudian memicu reaksi publik dan perhatian luas masyarakat terhadap layanan kesehatan di rumah sakit daerah.
Kematian Aldo kemudian dilaporkan orang tuanya, Yanto, warga Desa Terak, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke Polda Babel pada 12 Desember 2024.
Dalam penangan laporan itu, dr. Ratna beberapa kali menjalani pemeriksaan.
Setelah melalui proses panjang, pada 18 Juni 2025, dr. Ratna akhirnya ditetapkan sebagai tersangka usai penyidik menemukan alat bukti yang cukup dalam perkara ini.
Penetapan tertuang dalam surat ketetapan bernomor: S. Tap/35/VI/RES.5/2025.
Dalam penetapan tersangka tersebut, dr. Ratna disangkakan atas Pasal 440 ayat 1 atau Pasal 2 Undangundang nomot 17 tahun 2023 tentang kesehatan
Kala itu, setelah lebih dari satu bulan ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus malapraktik, dr Ratna Setia Asih angkat bicara kepada awak media.
Ia didampingi penasihat hukum dari kantor Hukum Hangga OF menggelar konferensi pers di Pangkalpinang pada Kamis (24/7/2025) silam.
Diakui Ratna, sebelum ditetapkan sebagai tersangka, ia memang telah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Babel.
"Jadi, sebetulnya pada saat pelaporan pertama itu kan yang dimunculkan nama saya oleh pihak keluarga pasien. Ya, saya stres dan memang pada saat itu keluarga belum tahu sehingga keluarga tidak masalah karena ini masalah pribadi," ungkap Ratna kepada sejumlah wartawan yang menghadiri jumpa pers.
"Alhamdulillah saya menyibukkan diri dalam pekerjaan saya, sehingga sedikit membantu stres itu. Pada saat penetapan tersangka, nah itu keluarga tahu sehingga akhirnya kita tidak bisa berdiam diri dan akhirnya saya memilih kuasa hukum," tambahnya
Ratna Setia Asih
| Pernyataan dr Ratna Setia Asih dan Keluarga Aldo di Kasus Dugaan Malpraktik di Pangkalpinang |
|
|---|
| IDI Babel Nyatakan Dukungan Penuh untuk dr. Ratna dalam Kasus Dugaan Kelalaian |
|
|---|
| Kasus dr. Ratna ke Kejati, Praperadilan Diajukan dan IDI Babel Tegaskan Dukungan |
|
|---|
| Puluhan Dokter Berkumpul, IDI Bangka Belitung Pertegas Dukungan untuk Dokter Ratna Setia Asih |
|
|---|
| Kronologi Lengkap Kasus dr Ratna Setia Asih Sp.A, Ajukan Damai Tapi Tak Sepakat, Kini ke Pengadilan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251120-Tersangka-dr-Ratna-Setia-Asih.jpg)