Berita Bangka Selatan
Tujuh Sekolah di Bangka Selatan Dapat Sertifikat Sekolah Sehat dari BPOM Pangkalpinang
Sertifikat sekolah sehat tersebut diberikan setelah mengikuti program nasional keamanan pangan sepanjang tahun 2025
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang memberikan sertifikat sekolah sehat ke tujuh sekolah di Kabupaten Bangka Selatan, Senin (24/11/2025).
Sertifikat sekolah sehat tersebut diberikan setelah mengikuti program nasional keamanan pangan sepanjang tahun 2025.
Selain sekolah, tiga desa dan satu pasar tradisional juga berhasil mendapatkan pengakuan sebagai lokasi pangan aman. Kebijakan tersebut diambil guna menjamin dan mewujudkan keamanan pangan aman bagi masyarakat.
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang, Agus Riyanto bilang pihaknya telah melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi program nasional keamanan pangan di Kabupaten Bangka Selatan sepanjang tahun 2025.
Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat aman, sehat, dan berkualitas. Dengan tiga kegiatan yakni SAPA Sekolah, Desa Pangan Aman, dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas.
“Jadi ada tiga tiga kegiatan yang sudah kita laksanakan sepanjang tahun 2025 di Kabupaten Bangka Selatan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (24/11/2025).
Menurutnya sepanjang tahun 2025 BPOM telah menjalankan sejumlah tahapan program yang dimulai pada April lalu. Tahap awal berupa advokasi kelembagaan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari unsur sekolah, pemerintah desa, hingga pengelola pasar tradisional.
Sebagai tahap akhir, BPOM melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengukur efektivitas serta dampak nyata program yang telah berjalan selama beberapa bulan.
Dari sisi sekolah, tujuh satuan pendidikan yang terlibat telah dinilai memenuhi standar keamanan pangan dengan diraihnya sertifikat sekolah sehat. Terutama dalam pengelolaan kantin, kebersihan lingkungan, dan edukasi jajanan sehat bagi siswa. Rinciannya sebanyak tujuh satuan pendidikan, yakni SD N 2 Toboali. Lalu, SMP N 5 Toboali, SMP N 5 Air Gegas dan SMP N 2 Tukak Sadai. Kemudian, SMA N 2 Toboali, SMK N 1 Tukak Sadai serta MAS Al Hidayah Toboali.
“Jadi ada tujuh sekolah yang mendapatkan sertifikat sekolah sehat,” papar Agus Riyanto.
Selain sekolah ungkapnya, BPOM juga melakukan intervensi di tingkat desa. Sebanyak tiga desa di Bangka Selatan dinyatakan lulus seluruh tahapan program dan resmi menyandang status sebagai desa pangan aman. Tiga desa itu yakni Desa Rias, Desa Serdang dan Desa Gadung, Kecamatan Toboali. Tak hanya itu, intervensi juga dilakukan pada Pasar Pelataran Toboali melalui program pasar pangan aman berbasis komunitas.
Pasar tersebut berhasil menjalani tahapan pendampingan dan dinyatakan telah memenuhi standar dasar pengelolaan pangan yang lebih aman dan mendapatkan sertifikat Pasar Pangan Aman. Tujuan utama seluruh program ini adalah untuk menciptakan sistem pangan yang aman mulai dari hulu hingga hilir. Sehingga masyarakat mampu memperoleh perlindungan kesehatan yang lebih baik. Termasuk mendapatkan manfaat dari sisi kesehatan, gizi maupun lainnya.
“Mulai dari bahan baku, proses pengolahan, sampai pangan itu dikonsumsi, harus dipastikan aman di setiap rantai pasok,” ucapnya.
Kendati demikian kata Agus Riyanto bahwa program keamanan pangan ini merupakan program nasional yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun di seluruh Indonesia. Namun karena keterbatasan anggaran, pelaksanaannya di wilayah Pulau Bangka dilakukan secara bergilir. Pada tahun 2024 BPOM melaksanakan di Kota Pangkalpinang, tahun 2025 di Kabupaten Bangka Selatan, dan tahun 2026 direncanakan di Kabupaten Bangka Tengah.
Meski dilakukan secara bergilir, BPOM memastikan wilayah yang telah mendapatkan intervensi tetap berada dalam pengawasan di tahun berikutnya. Melalui capaian tujuh sekolah, tiga desa, dan satu pasar ini, BPOM berharap budaya sadar pangan aman semakin menguat di tengah masyarakat Bangka Selatan, sehingga risiko gangguan kesehatan akibat pangan tidak aman dapat terus ditekan.
“Lokus yang sudah pernah kami intervensi akan terus kami kawal di tahun-tahun berikutnya, tidak hanya berhenti di tahun berjalan,” pungkas Agus Riyanto. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| SPPG di Bangka Selatan Ikut Buka Lapangan Pekerjaan Bagi Masyarakat Lokal |
|
|---|
| Dapur SPPG Ngebul, 900 Siswa di Bangka Selatan Dapat Makan Gratis |
|
|---|
| MBG di Bangka Selatan Jadi Motor Ekonomi Lokal, Wabup Debby: Jangan Ambil Bahan Baku dari Luar |
|
|---|
| 18 Sekolah di Bangka Selatan Terima Program Revitalisasi, Fokus Perbaikan Ruang Kelas dan Sanitasi |
|
|---|
| Bangka Selatan Raih Penghargaan Pemulihan Kampung Rawan Jadi Bersih Narkoba |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/Penyerahan-penghargaan-di-Bangka-Selatan-ne.jpg)