Berita Bangka Selatan
BPOM Pangkalpinang Awasi Langsung SPPG, Pastikan Bahan yang Digunakan Aman untuk MBG
Agus Riyanto mengatakan seluruh pihak memiliki tanggung jawab untuk memastikan program MBG berjalan aman dan berkualitas
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung turun langsung melakukan pengawasan program MBG agar aman dikonsumsi.
Kepala BPOM Pangkalpinang, Agus Riyanto mengatakan seluruh pihak memiliki tanggung jawab untuk memastikan program MBG berjalan aman dan berkualitas, termasuk institusinya.
Peran utama BPOM adalah melakukan pengawasan terhadap seluruh bahan baku yang digunakan dalam menu MBG.
Baik yang berasal dari pangan segar maupun pangan olahan dalam kemasan. BPOM memastikan bahwa makanan kemasan yang digunakan sebagai bahan baku MBG benar-benar aman.
“Contohnya minyak goreng yang sudah memiliki nomor izin edar dari BPOM, kemudian tepung dan bahan kemasan lainnya,” ujar dia kepada Bangkapos.com, Senin (24/11/2025).
Tak hanya memeriksa produk kata Agus Riyanto, BPOM Pangkalpinang juga telah melakukan kunjungan langsung ke sejumlah Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi.
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kebersihan dapur, sanitasi, hingga penerapan higiene oleh para pekerja. Jika ada yang belum sesuai, pihaknya akan memberikan rekomendasi agar segera dilakukan perbaikan.
Agus Riyanto menegaskan, keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada kualitas bahan. Akan tetapi juga pada sumber daya manusia yang terlibat di lapangan.
Di setiap SPPG, terdapat sekitar 50 pekerja dengan berbagai peran yang seluruhnya bersentuhan langsung dengan makanan. Mereka semuanya disebut sebagai penjamah pangan.
“Dari sisi keamanan pangan, ini menjadi titik kritis karena kontak langsung dengan makanan berpotensi menimbulkan pencemaran jika tidak sesuai standar,” tegas Agus Riyanto.
Untuk itu BPOM Pangkalpinang aktif memberikan pelatihan khusus kepada para penjamah pangan. Pelatihan tersebut dilakukan melalui kerja sama lintas sektor, melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan instansi terkait lainnya. BPOM juga terlibat secara nasional dalam penguatan sumber daya manusia program MBG.
Lanjut dia, pada tahap awal pelaksanaan program MBG secara nasional, BPOM turut melatih sekitar 900 sumber daya manusia yang akan menjadi penggerak di lapangan. Pihaknya menjadi salah satu narasumber dalam pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang sudah dilatih selama kurang lebih delapan bulan.
“Kami kolaborasi dengan instansi lain agar para penjamah pangan memahami bagaimana cara menjaga keamanan pangan,” ucapnya.
Keterlibatan BPOM sejak hulu hingga hilir kata Agus Riyanto, menjadi langkah strategis untuk menjamin keamanan pangan dalam program MBG.
Ia menilai pengawasan bahan, pemeriksaan sarana, hingga peningkatan kapasitas SDM merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Dengan pengawasan berlapis tersebut, BPOM Pangkalpinang optimistis program MBG dapat berjalan aman, higienis, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Khususnya anak-anak sebagai penerima utama program MBG,” pungkasnya. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| Tujuh Sekolah di Bangka Selatan Dapat Sertifikat Sekolah Sehat dari BPOM Pangkalpinang |
|
|---|
| SPPG di Bangka Selatan Ikut Buka Lapangan Pekerjaan Bagi Masyarakat Lokal |
|
|---|
| Dapur SPPG Ngebul, 900 Siswa di Bangka Selatan Dapat Makan Gratis |
|
|---|
| MBG di Bangka Selatan Jadi Motor Ekonomi Lokal, Wabup Debby: Jangan Ambil Bahan Baku dari Luar |
|
|---|
| 18 Sekolah di Bangka Selatan Terima Program Revitalisasi, Fokus Perbaikan Ruang Kelas dan Sanitasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/Kepala-BPOM-Pangkalpinang-Agus-Riyanto-soal-terasi-beracun.jpg)