Berita Viral
Awal Mula Bakso Babi di Bantul Viral, Puluhan Tahun Jualan Tanpa Keterangan Non-halal
Awal mula bakso babi di Bantul viral setelah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ngestiharjo memasang spanduk non-halal.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Lebih lanjut, Bukhori menambahkan bahwa penjualan bakso babi tersebut sebenarnya sudah lama ada di wilayah mereka.
Pemilik warung diketahui telah berjualan sejak tahun 1990-an dengan cara berkeliling sebelum akhirnya menetap di lapak tetap sekitar sembilan tahun terakhir.
Keberadaan usaha ini pun sudah dikenal warga sekitar, namun baru ramai diperbincangkan setelah kasus spanduk viral di akhir Oktober.
Sosok Penjual Bakso Babi di Bantul
Viral di media sosial warung Bakso di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta dipasang spanduk bertuliskan 'Bakso Babi'.
Pemasangan itu dilakukan lantaran pemilik usaha tak memberikan keterangan nonhalal di warung yang terletak di Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul itu.
Pemilik warung bakso itu berinisial S. Ia telah berjualan bakso keliling kampung sejak 1990-an.
Kemudian, pada 2016, S membuka lapak di Padukuhan Dukuh IV Cungkuk, Kalurahan Ngestiharjo. Tempat usaha itu disewa S dari warga setempat.
Sementara S tinggal di Cebongan, Kalurahan Ngestiharjo, berjarak sekira 300 meter dari lokasi usahanya.
Yang bersangkutan disebut warga asli Ngestiharjo.
Warga sekitar telah mengetahui S menjual bakso menggunakan bahan nonhalal.
Namun, masyarakat di luar kampung belum mengetahui bakso buatan S mengandung bahan nonhalal.
"Selama ini enggak ada (masyarakat setempat yang menegur pembeli bakso buatan S saat sebelum diberi lebel nonhalal)."
"Apalagi, saya sendiri kan tidak pernah di rumah (jarang di rumah dikarenakan memiliki kesibukan lain).
"Saya sebagai RT di sini jarang di rumah. Kemudian, pantauan saya tidak begitu ketat," kata Ketua RT 4, Padukuhan Dukuh IV Cungkuk, Bambang Handoko saat dijumpai TribunJogja.com, Senin (27/10/2025).
| MUI Buka Suara soal Spanduk Bertuliskan Bakso Babi Tidak Halal di Bantul Jogja |
|
|---|
| Melda Safitri Dapat Rp93 Juta dari Jualan Baju, Shella Saukia : Badan Betuah, Bawa Keberkahan |
|
|---|
| Profil Brigjen Mohammad Andhy Kusuma Jabat Kodam IV/Diponegoro, Lulusan Akmil 1997 |
|
|---|
| Sosok Gugun Gumilar, Stafsus Menag Raih Gelar Doktor dari DCU Irlandia, Lulus di Usia 33 Tahun |
|
|---|
| Fakta Motif Brigadir Nurhadi Dipiting Kompol Yogi, Cemburu Misri Disewa Rp10 Juta & Korban Berenang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.