Profil Agus Pambagio & Kisahnya Tahu Ide Kereta Cepat Whoosh Jokowi : Saya Hampir Jatuh dari Kursi

Agus Pambagio adalah pengamat kebijakan publik yang ikut menyorot dan mengaku tahu soal ide proyek kereta cepat Whoosh era Jokowi.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribunnews
SOROTI WHOOSH - Agus Pambagio adalah pengamat kebijakan publik yang ikut menyorot dan mengaku tahu soal ide proyek kereta cepat Whoosh era Jokowi. Agus Pambagio berlatar pendidikan lulusan Institut Teknologi Tekstil Bandung dengan gelar sarjana pada tahun 1984. Lalu, ia mengambil pendidikan magister The George Washington University, Amerika Serikat, pada tahun 1990. 

"'Waktu itu saya di Beijing, saya diajak naik kereta itu ke Shanghai atau ke mana, cepat sekali dan bagus, enak sekali.' Xi Jinping nanya, 'Bapak mau?' 'Saya mau.'" kata Jokowi ditirukan Agus.

Agus juga menjelaskan kepada Jokowi terkait dengan perbedaan antara pembuatan kereta cepat dari pihak Jepang dengan pihak China.

"Jepang gini, kalau kita bicara loan itu detail banget dan ribet, tapi setelah itu selesai kaya MRT kan selesai. Kalau di China kebalikannya, gampang di depan sekarang susahnya di belakang," tuturnya.

Sebelumnya, terjadi polemik publik mengenai dugaan mark-up proyek Whoosh, yang salah satunya disuarakan oleh mantan Menkopolhukam Mahfud MD.

Dugaan mark-up yang diungkap Mahfud—yang ia sebut bersumber dari ekonom Anthony Budiawan dan analis kebijakan publik Agus Pambagio—adalah perbandingan biaya pembangunan per kilometer.

 "Dugaan mark up-nya gini. Menurut pihak Indonesia, biaya per 1 km kereta Whoosh itu 52 juta US dolar."

"Tapi di Cina sendiri hitungannya 17 sampai 18 US dolar. Naik tiga kali lipat kan," ungkap Mahfud dalam sebuah kesempatan.

Di lain kesempatan, Agus juga  mengaku bahwa dirinya sudah menyatakan penolakan terhadap proyek kereta yang diberi nama Whoosh itu karena sudah dianggap tidak layak diteruskan.

"Pak Presiden waktu itu memberikan penjelasan bahwa ini tidak akan rugi, ini pasti baik buat bangsa ini karena berteknologi tinggi, dan seterusnya," papar Agus, dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube Forum Keadilan, Jumat (17/10/2025).

Selanjutnya, Agus Pambagio juga mengungkap ekspresi Jokowi saat diberitahu bahwa proyek kereta cepat ini tidak feasible (layak, bisa dilakukan, dan berpeluang berhasil, red).

Saat itu, Jokowi hanya senyum dan tetap yakin bahwa proyek tersebut tidak akan merugi.

"Tipikal Pak Jokowi, senyum gitu. Nggak ada yang aneh-aneh, 'bisa kok ini', gitu. Pokoknya, jalan," ujarnya.

 Agus mengaku, saat akan bertanya lagi kepada Jokowi setelah menyampaikan penolakan proyek KCJB ini, dirinya justru dikode oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk tidak bertanya.

"Saya kan mau tanya lagi, saya dicolek, diinjak sama Pak Wantimpres. Ya sudah saya diam. Yang teman-teman yang lain juga banyak mungkin mau tanya," ungkapnya.

Kemudian Agus juga mengungkap bahwa Jokowi mengaku, itu adalah idenya sendiri untuk menggandeng China/Tiongkok dalam proyek Whoosh, padahal sebelumnya sudah ada feasibility study bersama Jepang.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved