Berita Viral

Bripda Waldi Tega Habisi Dosen EY Pakai Gagang Sapu, Polisi Ungkap Keduanya Cuma HTS

Aksi keji itu dilakukan Bripda Waldi di rumah korban di Perumahan Al Kautsar, Rimbo Tengah, pada Kamis (30/10/2025) malam.

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
Instagram/Facebook Diana Sari
PELAKU DITANGKAP - Oknum polisi Polres Tebo berinisial W ditangkap kasus pembunuhan seorang dosen wanita EY di Jambi, Minggu (2/11/2025). (Kanan) Potret EY semasa hidup. 
Ringkasan Berita:
  • Dosen wanita berinisial EY (37) di Kabupaten Bungo, Jambi, akhirnya berhasil diungkap pihak kepolisian.
  • Pelakunya ternyata seorang oknum polisi bernama Bripda Waldi Adiyat (22), anggota Polres Tebo.
  • Aksi keji itu terjadi di rumah korban di Perumahan Al Kautsar, Rimbo Tengah, pada Kamis (30/10/2025) malam.

 

BANGKAPOS.COM -- Kasus pembunuhan dosen wanita berinisial EY (37) di Kabupaten Bungo, Jambi, akhirnya berhasil diungkap pihak kepolisian.

Pelakunya ternyata seorang oknum polisi bernama Bripda Waldi Adiyat (22), anggota Polres Tebo.

Aksi keji itu terjadi di rumah korban di Perumahan Al Kautsar, Rimbo Tengah, pada Kamis (30/10/2025) malam.

Baca juga: Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid Digeledah, KPK Minta Semua Pihak Kooperatif

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa Bripda Waldi dan EY menjalin hubungan dekat tanpa status alias (HTS) sejak April 2025.

Pada malam kejadian, keduanya sempat makan malam bersama di kawasan Kota Muara Bungo.

Sekitar pukul 23.30 WIB, mereka pulang ke rumah korban.

Namun suasana yang awalnya hangat berubah menjadi pertengkaran hebat. Dalam kondisi emosi, Bripda Waldi mengambil gagang sapu dan menyerang EY yang sedang berada di kamar tidur.

“Pelaku mengaku menghabisi korban menggunakan gagang sapu,” kata Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, Rabu (5/11/2025), dikutip dari TribunJambi.com.

Saat korban tengah berbaring, pelaku langsung mencekik lehernya hingga kehabisan napas.

“Pelaku mencekik leher korban dengan gagang sapu hingga korban kehabisan napas dan meninggal dunia,” tambah Kapolres.

Setelah memastikan korban meninggal dunia, Bripda Waldi membawa sejumlah barang berharga milik EY di antaranya mobil Honda Jazz, motor Honda PCX, ponsel, dan perhiasan.

Untuk menutupi jejak, ia bahkan sempat mengepel lantai rumah korban sebelum melarikan diri.

Jasad EY baru ditemukan dua hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (1/11/2025).

Berkat penyelidikan cepat, polisi berhasil menangkap Bripda Waldi di kosnya di wilayah Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, pada Minggu (2/11/2025).

Kasus ini sontak mengguncang publik. Sosok yang seharusnya menegakkan hukum justru terlibat dalam tindakan keji terhadap seorang dosen yang dikenal berprestasi.

Pemeriksaan medis mengungkap adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Dokter pemeriksa RSUD H Hanafie Muara Bungo, dr Sepriadi, menyebutkan terdapat banyak luka lebam di tubuh korban, termasuk di wajah dan kepala.

"Ditemukan lebam di seluruh bagian wajah, dan ada benjolan di kepala belakang berukuran sekitar 13 x 10 sentimeter," ujar dr Sepriadi usai pemeriksaan.

Selain itu, tim medis juga menemukan memar di bahu kanan dan kiri, serta luka di leher yang diduga akibat benturan benda tumpul atau tajam.

"Habis itu ditemukan juga lebam di bagian leher," tambahnya.

Lebih lanjut, hasil pemeriksaan menunjukkan dugaan adanya kekerasan seksual terhadap korban.

Dari kondisi jenazah, diperkirakan EY telah meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan, yang ditandai dengan keluarnya darah berwarna gelap dari mulut dan hidung tanda awal proses pembusukan.

Atas perbuatannya, Bripda Waldi dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, serta Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, dan Pasal 181 KUHP mengenai upaya menghilangkan jejak pidana.

Rekaman CCTV Aksi Pelaku

Rekaman CCTV di pintu masuk parkiran RSUD H Hanafie Muara Bungo menjadi bukti baru yang memperlihatkan betapa terencananya aksi pelaku.

Dalam rekaman itu, Waldi tampak mengenakan helm, masker, dan sarung tangan penyamaran rapi untuk menutupi identitasnya.

 Video yang beredar di akun Instagram @jambihits_id memperlihatkan Waldi duduk di atas sepeda motor, diduga Honda PCX merah milik korban, sembari menunggu karcis parkir.

Ia terlihat santai, seolah tidak terjadi apa pun.

“Pintar dan licik. Terduga pelaku terekam CCTV saat mengantarkan motor korban ke parkiran RSUD Bungo, dengan sarung tangan dan masker agar tak dikenali,” ujar Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono, Rabu (5/11/2025).

Tindakan itu diyakini sebagai upaya untuk mengaburkan jejak dan menciptakan kesan bahwa motor korban ditinggalkan begitu saja.

(TribunTrends.com/TribunJambi/Bangkapos.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved