Berita Viral

Sosok Muhammad Ikhlas Thamrin, Penemu Bobibos Bahan Bakar Jerami Mendekati RON 98, KDM Ambil Alih

Bobibos adalah BBM jenis nabati yang disebut ramah lingkungan karena klaim tingkat Research Octane Number (RON) yang mendekati 98.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Fitriadi
X/@11MaretUniv// Bobibos
SEDANG DISOROT - Nama Muhammad Ikhlas Thamrin ikut jadi sorotan setelah Bobibos yang merupakan akronim Bahan bakar Original Buatan Indonesia Bos sebagai bahan bakar jerami viral. 

Hal ini menunjukkan limbah pertanian, khususnya jerami, memiliki potensi besar sebagai sumber energi alternatif. 

Inovasi yang diberi nama Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos) itu adalah Bahan Bakar Nabati (BBN) yang memanfaatkan jerami, limbah pertanian yang selama ini sering kali hanya dibakar pasca-panen.

Konsep ini bertujuan agar petani 'tersenyum dua kali', saat hasil panen melimpah, dan saat limbahnya jerami dikonversi menjadi uang.

Kang Dedi Mulyadi berkesempatan melakukan uji coba Bobibos telah dilakukan secara langsung di Lembur Pakuan menggunakan mesin traktor diesel.

Hasil pengujian menunjukkan kinerja mesin yang optimal, tarikan ringan, dan kualitas asap buangan yang lebih baik.

Uji laboratorium resmi oleh Lemigas juga mengonfirmasi kualitasnya dengan angka oktan mencapai 98,1.

Inovasi ini membuka peluang ekonomi yang masif di daerah pertanian.

Dengan rasio konversi mencapai 3.000 liter Bobibos per hektar sawah, Lembur Pakuan yang memiliki potensi hingga 1.000 hektar dapat menghasilkan jutaan liter bahan bakar.

Untuk merealisasikannya, telah disepakati kerja sama yang fokus pada eksekusi cepat, memanfaatkan fasilitas dan lahan yang tersedia untuk menghindari kerumitan birokrasi pemerintahan.

Produksi massal direncanakan akan dimulai dalam waktu dekat, bertepatan dengan panen raya yang diperkirakan terjadi dalam dua minggu ke depan.

Keunggulan Bobibos tidak hanya terbatas pada bahan bakar.

Proses pengolahannya juga menghasilkan produk turunan yang bernilai, termasuk pakan ternak (diperkirakan hingga 2.000 ton dari 500 hektar) dan pupuk.

Hal ini menciptakan siklus ekonomi berkelanjutan di mana pertanian tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga energi, pakan, dan pupuk.

Rencana distribusi ke depan mencakup pembangunan Bobibos Mini di tingkat desa, memungkinkan masyarakat, termasuk kelompok ibu-ibu PKK menjadi agen penjual.

Langkah ini diharapkan tidak hanya menekan harga jual, tetapi juga mendukung upaya nasional untuk mengurangi ketergantungan pada subsidi energi.

Baca juga: Sosok Dea Alias Deni Sister Hong Lombok, MUA Cantik Ternyata Pria Tulen, Begini Awal Mula Terbongkar

Wujudkan Visi Prabowo

Diberitakan sebelumnya, Mulyadi, meluncurkan inovasi bahan bakar ramah lingkungan bernama BOBIBOS (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos) pada Minggu (2/11/2025).

Bertempat di Gedung Bumi Sultan Jalan Raya Jonggol No. 37, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kegiatan ini dihadiri oleh Sultan Cirebon, pendiri Primajasa H.Amir Mahpud, dan sejumlah tamu undangan.

"Alhamdulilah, hari ini kita sudah launching suatu produk berbasis pertanian untuk kebutuhan energi bahan bakar minyak (BBM)," kata Mulyadi di Jonggol, Minggu (2/11/2025).

Dia menjelaskan peluncuran BOBIBOS ini dilakukan untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto terkait kemandirian energi.

"Peluncuran BOBIBOS bukan sekedar ubtuk ketahanan energi, tetapi kemandirian energi," ujarnya.

Menurutnya, jika hanya untuk ketahanan energi, Indonesia bisa impor BBM dari luar negeri.

Tetapi kalau ada kemandirian energi, maka Indonesia tidak tergantung pada dinamika situasi geopolitik. 

"Dengan kemandirian energi, Indonesia tetap bisa berdiri tanpa harus menunggu impor BBM," ucap Mulyadi.

Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan bahan bakar ramah lingkungan ini bisa digunakan untuk kendaraan, traktor hingga genset.

"Produk ini merupakan jawaban saya sebagai wakil rakyat untuk meringankan kebutuhan masyarakat di daerah pemilihan Kabupaten Bogor," ujar Mulyadi.

Dengan peluncuran BOBIBOS, Mulyadi ingin menjadi solusi dalam menekan biaya transportasi masyarakat di Kabupaten Bogor.

"Bahan bakar BOBIBOS ini menjadi opsi bagi masyarakat untuk memilih bahan bakar. Saat ini ada bahan bakar berbasis fosil dan listrik. Nah, BOBIBOS ini berbasis nabati," ungkapnya.

Saat ini BOBIBOS ini sudah mendapat haknpaten dari Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Bahan bakar minyak ini juga sudah mendapat sertifikasi dari Lemigas.

"Bahan bakar ini memiliki kualitas dan layak dikonsumsi untuk kendaraan masyarakat," tutur Mulyadi.

BOBIBOS dirancang dengan sejumlah keunggulan seperti hemat biaya, irit penggunaan dan ramah lingkungan.

"Berdasarkan seritifikasi Lemigas, BOBIBOS memiliki RON 98,1. Meskipun RON-nya tinggi tetapi harganya murah," ungkapnya.

Untuk produksi dan distribusi, saat ini BOBIBOS sedang melakukan koordinasi dengan Dirjen Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia.

"Kita akan meminta arahan terkait izin produksi, izin edar dan lain-lain. Kalau tidak salah, untuk bahan bakar energi alternatif hanya ada izin produksi," tandas Mulyadi.

Primajasa Pakai Bobibos

PT Inti Sinergi Formula baru saja meluncurkan inovasi energi baru bernama BOBIBOS (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!).

Bertempat di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/11/2025), produk BBM karya anak bangsa ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Salah satu dukungan terbesar datang dari Founder PO Primajasa H Amir Mahpud.

Amir Mahpud mengaku siap menggunakan bahan bakar alternatif BOBIBOS Energi Merah Putih pada armada transportasi miliknya.

“Kami akan gunakan BOBIBOS untuk transportasi Primajasa di wilayah Jabodetabek,” kata Amir saat dikonfirmasi, Selasa (4/11/2025).

Dia menjelaskan ada 40 bus besar rute Bandung-Bandara Soekarno-Hatta yang akan menggunakan BOBIBOS.

Selain itu, ada lebih dari 100 mobil travel yang akan memakai BBM ramah lingkungan ini.

"Kualitasnya bagus, dari aspek harga juga lebih murah," papar Amir Mahpud.

Menurutnya, performa mesin kendaraan terasa lebih halus, ringan, dan efisien saat menggunakan BOBIBOS.

“Tarikan mesin lebih enteng, suara juga halus, dan yang jelas bisa menghemat biaya operasional,” tuturnya.

Kehadiran BOBIBOS sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan menjadi angin segar bagi sektor transportasi nasional. 

Anggota DPR asal Bogor sekaligus pembina BOBIBOS, Mulyadi, mengaku senang dengan dukungan Primajasa.

"Dengan dukungan perusahaan besar seperti Primajasa, inovasi energi ini berpotensi menjadi langkah nyata menuju kemandirian energi dan pengurangan emisi karbon di Indonesia," ucapnya.

Dia mengungkapkan BOBIBOS dirancang dengan sejumlah keunggulan seperti hemat biaya, irit penggunaan dan ramah lingkungan.

"Berdasarkan seritifikasi Lemigas, BOBIBOS memiliki RON 98,1. Meskipun RON-nya tinggi tetapi harganya murah," ungkapnya.

Untuk produksi dan distribusi, saat ini BOBIBOS sedang melakukan koordinasi dengan Dirjen Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia.

"Kita akan meminta arahan terkait izin produksi, izin edar dan lain-lain. Kalau tidak salah, untuk bahan bakar energi alternatif hanya ada izin produksi," tandas Mulyadi.

Inovasi Bobobos Dapat Sorortan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Inovasi Bobibos ditanggapi hati-hati oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Di tengah sorotan dan euforia publik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memilih bersikap hati-hati.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan pihaknya belum dapat memberikan penilaian sebelum hasil kajian teknis dan uji laboratorium lengkap diperoleh.

“Kita pelajari dulu ya, kita pelajari dulu,” ujar Bahlil singkat saat ditemui usai rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa (11/11/2025), dikutip dari tayangan video KompasTV.

Bahlil menambahkan, pemerintah tidak ingin gegabah menanggapi setiap klaim inovasi energi baru tanpa uji validasi yang jelas.

Menurutnya, aspek keselamatan, kualitas bahan bakar, dan kelayakan komersial menjadi faktor penting sebelum sebuah produk bisa dipasarkan secara luas.

(Bangkapos.com/Kompas.com/Wartakotalive.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved