Sosok Reni Rahmawati, Korban ‘Pengantin Pesanan’ di China, Dijanjikan ART Bergaji Rp20 Juta Sebulan

Reni Rahmawati (RR) WNI asal Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban kasus ‘pengantin pesanan’ di China.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Dok. Pemprov Jawa Barat
KASUS TPPO - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Perempuan asal Sukabumi, Reni Rahmawati, menjadi korban TPPO dengan modus pengantin pesanan. Kasus ini bermula saat Reni mendapat tawaran bekerja menjadi ART di China. Kasus ini terungkap setelah ibu Reni mengadu kepada Dedi pada 19 September 2025.  

Dari sana, Reni diajak untuk membuat paspor.

Namun, dua hari setelah kedatangannya di China, Reni justru dinikahkan secara resmi dengan Tu Chao Cai.

Tu merupakan wiraswasta asal Yongchun, Quanzhou, Fujian, China.

"Reni di sana diajak kedua pria (yang dikenal dari media sosial), bekerja sebagai ART di China," jelas Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, Rabu (24/9/2025), dikutip dari TribunCirebon.com.

Lebih lanjut, Hendra mengatakan Reni terpaksa menerima saat dinikahkan dengan Tu sebab ia berada di bawah tekanan para agen.

"Korban karena di bawah tekanan, tak bisa melawan," ujar Hendra.

Baca juga: Kekayaan dan Sosok Iptu Suherdi, Kapolsek Sempol Diseret Paksa Warga, Cuma Punya 2 Motor di LHKPN

Kini, setelah kasus TPPO yang dialaminya terungkap, Reni dijadwalkan akan pulang ke tanah air pada Selasa (18/11/2025) hari ini.

Ia diketahui sudah resmi bercerai dari Tu. Surat perceraian keduanya sudah diterbitkan oleh otoritas setempat pada 13 November 2025.

"KJRI Guangzhou melakukan upaya perlindungan secara optimal agar saudari RR dapat dipulangkan melalui koordinasi yang baik antara otoritas setempat dan otoritas di Indonesia," kata Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat, di Beijing, Senin (17/11/2025), dilansir Kompas.com.

"Besok (hari ini), Selasa (18/11/2025), RR berangkat ke Bandung didampingi Konsul Konsuler KJRI Guangzhou," imbuhnya.

Tu Sudah Bayar Rp476 Juta Menikahi Reni 

Kasus Reni Rahmawati terungkap setelah sang ibu Emalia, mengadu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada 19 September 2025.

Kepada Dedi, Emalia mengatakan Reni disekap di China.

Aduan dari Emalia itu kemudian mendorong KJRI Guangzhou untuk meminta bantuan kepada Public Security Provinsi Fujian, mencari keberadaan Reni.

Kepolisian setempat lantas mendatangi kediaman Tu Chao Cai dan memastikan keselamatan Reni.

Masih dilansir Kompas.com, Ben Perkasa Drajat bertemu dengan pihak Tu di Yongchun yang juga dihadiri ayah Tu, kepala wilayah Yongchun, Foreign Affairs Office (FAO) Quanzhou, dan tokoh masyarakat.

Baca juga: Profil dan Kekayaan Andi Vickariaz, Jaksa Penjarakan Guru Rasnal-Abdul Muis Gegara Pungut Rp20 Ribu 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved