Dosen Untag Tewas di Hotel

Misteri Asmara Pak Polisi & Bu Dosen Tewas di Hotel, Tercantum 'Family Lain' di KK AKBP Basuki

Dwinanda Linchia Levi atau DLL atau DLL dosen muda ditemukan tewas tanpa busana di kamar kos-hotel di kawasan Gajahmungkur, Semarang.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Kolae TribunTrends/Istimewa
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas tanpa busana pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP. 

Lebih jauh, hubungan Basuki dan korban disebut sudah berlangsung sejak tahun 2020, di masa ketika pandemi membuat banyak orang membatasi aktivitas.

Namun, keterangan ini masih berasal dari satu pihak, yaitu Basuki sendiri.

“Untuk memastikan seluruh kronologi, kami akan meminta bukti pendukung lain.

Baca juga: AKBP B Buka-bukaan Hubungannya dengan Dosen Untag Tewas di Hotel, Biayai Proses Wisuda Doktor DLL

Semua harus runtut, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tambahnya.

Artanto juga mengungkapkan bahwa selama menjalin hubungan tersebut, keduanya tinggal satu atap.

Bahkan, saat peristiwa kematian yang menimpa DLL, Basuki berada di dalam kamar yang sama.

“Iya, dia mengetahui detik-detik kejadian. AKBP B adalah saksi kunci untuk penyelidikan pidana maupun etik,” imbuhnya.

Basuki dijadwalkan menjalani sidang kode etik sebelum masa penahanannya berakhir. 

Sanksi paling berat yang menantinya: PTDH, alias pemberhentian tidak hormat.

Di sisi lain, Polda Jateng juga tengah mendalami dugaan tindak pidana dalam kasus ini.

Alat bukti seperti handphone dan laptop milik korban telah diamankan, serta keterangan saksi-saksi termasuk petugas hotel dimintai penjelasan.

Mereka juga menunggu hasil autopsi untuk menentukan apakah terdapat unsur pidana.

Satu KK dengan Istri Sah Basuki Sejak 2024

Keluarga korban ikut terhenyak ketika mengetahui bahwa DLL telah masuk ke dalam satu KK dengan AKBP Basuki.

Kakak korban, Devian, menjelaskan bahwa dirinya pertama kali mendapati fakta itu pada tahun 2024 ketika mencoba mengurus KK baru pasca ibunya meninggal dunia. Ia mendapati bahwa nama adiknya tak lagi ada dalam KK keluarga.

“Saya kaget melihat hanya nama saya yang tercantum. Tapi adik saya orangnya tertutup, jadi waktu itu saya tidak menanyakan lebih jauh,” tuturnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved