Berita Pangkalpinang

Bangka Belitung Tertinggi Nomor Empat Cemaran Mikroplastik, DLH Bersama Pemkab Tanggulangi Bersama

Provinsi Bangka Belitung (Babel) menjadi nomor empat tertinggi kontaminasi partikel mikroplastik.

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Suasana aktivitas bongkar muat sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Parit Enam, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang beberapa waktu lalu. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup setempat, produksi sampah di TPA mencapai 120-150 ton per hari. 

BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Provinsi Bangka Belitung (Babel) menjadi nomor empat tertinggi kontaminasi partikel mikroplastik.

Dengan nilai 497 partikel/100 liter, angka ini berdasarkan data dari Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) 2022 yang dirilis Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) atau Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah pada 29 Desember 2022 lalu.

Hasil itu diketahui setelah  menguji kandungan mikroplastik di 68 sungai strategis nasional yang tersebar di 24 provinsi di Indonesia.

Dalam rilis itu disebutkan sungai Indonesia banjir mikroplastik dampak dari amburadul tata kelola sampah.

Baca juga: BREAKING NEWS, Mayat Tanpa Identitas Terdampar di Pantai Tembelok Muntok, Ada Bagian Tubuh Tak Utuh

Baca juga: Operasi Lilin Menumbing Berakhir, Sejumlah Pencurian Hingga Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi di Babel

Adapun sumber kontaminasi mikroplastik yaitu plastik berukuran kurang dari 5 mn, di sungai Indonesia didominasi oleh Fibre, filamen, fragment, pellet, dan foam.

Mengenai hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bangka Belitung, Fery Afriyanto mengaku sedang melakukan pendataan untuk mengetahui penyebab dan titik dari kontaminasi mikroplastik tersebut.

Kendati begitu, dari rilis Ecological Observation and Wetland Conservation disebutkan Fery bahwa titik pengujiannya ada di dua lokasi di Bangka Barat yakni Kampung Sukal Desa Belo Laut dan Kolong Air Telabik yang diuji pada tanggal 29-30 Juli

Dari pengujian itu, kadar mikroplastik 80 partikel di Sikal Desa Belo Laut dan 42 partikel di Air Telabik, dengan jeni mikroplastik yang paling banyak adalah fiber (benang), fragmen (cuilan plastik) dan film (lembaran plastik).

"Data sampling yang baru didapatkan sementara di daerah (Bangka Barat-red) tersebut. Ya (pendataan-red) kami koordinasi dgn BPDAS Baturusa Cerucuk dan kawan-kawan DLH Kabupaten atau kota untuk menginventarisir tempat-tempat yang menjadi sumber atau akumulasi sampah plastik," ungkap Fery, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: 2 Rumah di Belitung Timur Dilalap Api, Saat Tidur Yunizar Merasa Panas Terkejut Atap Rumah Terbakar

Baca juga: Mantan Plh Dirut dan Bendahara Tilep Rp750 Juta Duit RSUD Bangka Barat, Uang Korupsi Dibelikan Tanah

Mengenai ini juga Fery menyebutkan kebijakan di Provinsi Bangka BelItung melalui Program Hijau Biru Babel-Ku, akan terus melakukan koordinasi ke pemerintah kabupaten atau kota dan berbagai instansi, agar pencemaran yang ada di darat, di sungai maupun di laut dapat tanggulangi bersama.

"Masyarakat, kami harapkan saling untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kurangi penggunaan plastik untuk keperluan belanja yang lebih baik menggunakan tas belanja yang bisa dipakai berulang-ulang," saran Fery.

(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved