Tribunners
Puasa Menjadi Wadah Pendidikan Karakter Anak
Melatih anak untuk membiasakan puasa merupakan langkah terbaik guna membangun karakter dan kepribadian anak
Oleh: Rapi, S.Pd. - Guru PAI SDN 4 Lepar
WAKTU kembali membawa kita pada pintu gerbang bulan suci Ramadan. Tinggal menghitung hari kita akan kembali berjumpa dengan bulan yang paling ditunggu-tunggu umat muslim di seluruh dunia. Bulan yang akan meluluhlantakkan dosa dan maksiat selama satu tahun berlalu. Pada bulan ini umat muslim diperintahkan untuk melaksanakan puasa Ramadan selama satu bulan. Selain itu, pada bulan ini menjadi ajang menempa diri untuk meraih gelar muttaqin.
Seluruh umat Islam di seluruh dunia gembira menyambut bulan suci Ramadan. Orang-orang mendapat kabar gembira akan dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka, serta dibelenggunya para pemuka setan. Kabar ini tidak ditemukan pada bulan-bulan lain selain bulan Ramadan. Ada banyak lagi keistimewaan pada bulan suci Ramadan ini. Maka hendaklah kita mempersiapkan diri dengan bekal yang cukup menyambut bulan yang penuh berkah dan ampunan ini.
Menyambut Ramadan
Rasulullah SAW telah memberikan banyak sekali contoh dalam menyambut Ramadan demi mendapatkan kualitas terbaik selama menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan. Beberapa hal yang patut menjadi perhatian kita sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan. Hablum minallah wahablum minnas artinya membangun hubungan dengan Allah SWT, serta dengan sesama manusia.
Pertama, bertobat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Sebagai manusia biasa tentunya kita memiliki persoalan diri kita pribadi dengan Allah SWT. Perlulah kiranya kita menyucikan diri dengan bertobat memohon ampun kepada Allah SWT agar memantapkan hati dalam melaksanakan ibadah-ibadah di bulan puasa sehingga memiliki kualitas ibadah yang baik selama bulan Ramadan.
Kedua, bersilaturahmi dengan orang-orang terdekat. Berkunjung dan saling bermohon maaf kepada orang tua, tetangga dekat, suami istri, rekan kerja, serta orang-orang di sekitar kita khususnya. Sebagai manusia biasa tentunya kita memiliki persoalan-persoalan sesama makhluk sosial, tidak ada manusia yang tidak melakukan kesalahan dan kekeliruan. Mari kita sambut Ramadan ini dengan menyucikan diri dan saling bermaaf-maafan sehingga kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya agar amal ibadah kita selama bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT.
Lebih lanjut, ada kebiasaan-kebiasaan dan tradisi masyarakat yang menjadikan momentum bulan Ramadan menjadi sangat meriah dan memorial. Tradisi pada bulan Ramadan ini memiliki nilai-nilai yang sangat tinggi. Selain mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga sebagai salah satu bentuk cara bagaimana manusia berhadapan dengan kehidupan bermasyarakat.
Sebagai contoh, dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan, masyarakat Bangka Belitung biasanya melakukan tradisi yang sudah dilaksanakan sejak dahulu, mulai dari tradisi ruwahan, dodol bergema, hingga ziarah kubur. Ada banyak nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut, mulai dari menjadi ajang silaturahmi sampai meningkatkan semangat gotong royong. Tradisi ini perlu dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda khususnya, agar tradisi yang telah berjalan selama ini bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya serta tidak hilang dimakan waktu.
Puasa Jadi Madrasah Karakter Anak
Puasa secara bahasa artinya menahan. Adapun secara syariat artinya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lain-lain, dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ibadah puasa pada bulan yang mulia ini sangatlah istimewa. Puasa Ramadan termasuk dalam rukun iman ke -3 yang mewajibkan seluruh umat muslim menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-Baqarah yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertakwa" (QS. Al-Baqarah 183)
Dalam perspektif syariat, ibadah puasa mendatangkan banyak kebaikan dan manfaat bagi seluruh umat muslim, mulai dari manfaat spiritual, sosial, kesehatan, sampai manfaat dalam pendidikan. Hal ini menjadi makin menegaskan bahwa puasa termasuk ibadah yang amat penting untuk dijalankan.
Puasa Ramadan sudah harus dikenalkan kepada generasi muda sejak dini. Meskipun secara hukum (fikih) anak-anak belum diwajibkan untuk berpuasa, namun jika dilaksanakan sangat besar perannya memengaruhi pembentukan karakter anak. Puasa merupakan madrasah karakteristik yang besar dan dapat dijadikan sarana latihan untuk menempa berbagai macam sifat terpuji. Puasa mengajarkan seorang anak untuk menahan hawa nafsu, menangkal pikiran-pikiran negatif, sampai membiasakan sikap sabar.
Karakter dalam diri seorang anak dapat bertumbuh kembang melalui interaksi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh sebab itu, orang tua memiliki peran penting dalam mengawal dan menuntun pembentukan karakter anak agar memiliki karakter positif dan terhindar dari karakter negatif. Beberapa pendidikan penting yang terdapat dalam ibadah puasa dalam membangun karakter positif anak, seperti memperkokoh keimanan, melatih kesabaran, mengajarkan untuk selalu berkata jujur, meningkatkan kepekaan terhadap kepedulian pada sesama, serta melatih untuk bersikap disiplin dalam hal apa pun.
Hal terpenting yang perlu ditumbuhkan pada seorang anak sebelum puasa adalah motivasi yang timbul karena adanya rasa bangga akan kemampuan dirinya untuk menjalankan ibadah puasa. Memotivasi seorang anak untuk melaksanakan puasa tidak bisa dengan cara paksa, melainkan dengan cara memberikan pengertian dan perhatian ekstra pada seorang anak.
| Selamat Purnabakti Dato' Akhmad Elvian, DPMP, ECH |
|
|---|
| Prospek Bangka Belitung sebagai Pusat Ekonomi Syariah: Bisakah Negeri Serumpun Sebalai Mendunia? |
|
|---|
| Jangan Dinormalisasikan Kata “Anjir” |
|
|---|
| Laut Terkurung, Nelayan Lumpuh: Analisis Hukum Internasional terhadap Blokade Israel di Gaza |
|
|---|
| Ketika Guru Madrasah Swasta Mencari Keadilan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.