Berita Kriminalitas
Siapa Pelaku dan Motif Pembunuhan Keji Bocah Perempuan di Bangka Barat masih Misteri
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki siapa pelaku pembunuhan keji terhadap bocah perempuan usia delapan tahun bernama Hafiza.
Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Selain itu, kata Jojo, Tim Inafis Polda Bangka Belitung juga melakukan autopsi melalui property seperti tanda-tanda khusus pada korban.
"Seperti barang yang digunakan korban, serta ciri khusus pada korban yakni adanya tahi lalat di tangan lengan sebelah kiri korban. Dengan hasil tersebut, dari pihak keluarga pun menyatakan bahwa identik dengan anak mereka yakni HA (8) dan sesuai dengan tanda-tanda khusus yang dimiliki oleh korban," lanjutnya.
Untuk lebih jelas, sambung Jojo, Tim Inafis Polda Bangka Belitung juga telah melakukan uji tes DNA dengan mengambil sampel DNA Korban dan kedua orang tua korban untuk pencocokan.
"Untuk hasil uji tes DNA ini masih harus menunggu hasil dari dokpol forensik," tegasnya.
Dengan adanya kejadian ini, dikatakan Jojo, menjadi perhatian semua pihak. Ia meminta ke para orang tua dan masyarakat, untuk bisa mengawasi serta memantau aktivitas anak-anaknya.
"Jika ada hal-hal yang mencurigakan seperti tidak pulang ke rumah atau sebagainya. Segera laporkan ke pihak berwajib untuk ditindak lanjuti. Selain itu, kami juga meminta peran serta rekan-rekan media mengenai pemberitaan agar tidak menyebar pemberitaan yang belum pasti. Baik itu sebab maupun hasil dari autopsi itu sendiri," imbau Jojo.
"Kami minta kita saling menunggu, saat ini rekan-rekan kita juga dari Tim Inafis masih melakukan identifikasi. Demikian ini hasil sementara yang kita terima, apabila ada informasi lain akan kami sampaikan kembali," kata Jojo.
Selidiki Pesan WA
Sementara itu pihak Jajaran Polres Bangka Barat, terus mendalami pesan WhatsApp yang dikirim oleh orang tak dikenal, kepada Zaidah (35) Ibunda Hafiza dan meminta uang tebusan sebanyak Rp100 juta.
Dikutip dari berita sebelumnya, Edi Purwanto (39) ayah Hafiza mengakui sehari sebelum Hafiza ditemukan, ada seseorang yang tak dikenal mengirim pesan WhatsApp (WA) ke ponsel istrinya, Rabu (8/3/2023) malam.
Edi mengungkapkan isi pesan itu foto yang diyakini sebagai Hafiza dalam kondisi tangan dan kaki terikat berada di semak-semak. Pengirim WA meminta uang tebusan sebesar Rp100 juta.
"Saat itu, kondisi anak kami sudah terikat kaki dan tangan, sama seperti saat ditemukan. Hanya saja saat ditemukan, berada di air. Sedangkan saat minta tebusan, anak kami di semak-semak," kata Edi, di Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023).
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif Teguh Imani mengatakan, masih mendalami pesan WA orang tak dikenal (OTD) yang meneror kepada ibu korban yang meminta uang tebusan sebanyak Rp100 juta.
"Memang ada yang minta tebusan ke orang tua korban. Kami masih mendalami hal tersebut apakah benar yang bersangkutan atau orang iseng, yang memanfaatkan situasi dan keadaan," kata Ogan Arif saat dikonfirmasi terpisah.
Hafiza bocah 8 tahun diduga menjadi korban pembunuhan oleh orang tidak dikenal, lantaran jasad yang ditemukan terdapat beberapa luka akibat senjata tajam serta kondisi dengan keadaan tangan dan kaki terikat.
Pelaku Pembunuhan
bocah hilang
Hafiza
Motif Pembunuhan
Polda Bangka Belitung
Polres Bangka Barat
Bangka Barat
Bangkapos.com
| Soal Korupsi Insentif Covid-19 Belitung Timur, Ini Kata Kepala Ruang Isolasi |
|
|---|
| Korupsi BPRS Toboali, Ini Kata Kepala Personalia BPRS Soal Terdakwa Yusman |
|
|---|
| Korupsi BPRS Toboali, Saksi Sebut Ada Pembiayaan Terhadap Keluarga Terdakwa Yusman |
|
|---|
| Sat Narkoba Polres Bangka Bekuk Pengedar Di Pinggir Jalan |
|
|---|
| Tersangka Mat Raye Dulu Pedagang, Sekarang Perompak Kapal, Mengaku Menyesal Usai Ditangkap Polisi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.