Tribunners

Moderasi Beragama sebagai Perekat Umat

moderasi beragama telah terbukti sebagai perekat kuat untuk menjaga harmoni dan persatuan masyarakat negeri ini yang multikultural

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Dr. Kartika Sari, M.Pd.I. - Pengawas Kementerian Agama Kota Pangkalpinang 

Kunci kelima moderasi beragama adalah taat konstitusi. Maksudnya taat pada konstitusi dan hukum yang berlaku. Menerima dan menghormati aturan negara adalah salah satu bentuk komitmen terhadap keberagaman dan persatuan dalam bingkai hukum yang adil.

Kunci keenan moderasi beragama adalah komitmen kebangsaan. Komitmen kebangsaan adalah wujud dari rasa cinta dan kesetiaan terhadap negara dan bangsa. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas segala kepentingan kelompok atau individu adalah langkah penting dalam memelihara persatuan dan keberagaman.

Kunci ketujuh moderasi beragama adalah toleransi. Toleransi yang dimaksud adalah menghargai perbedaan dan menyadari bahwa pluralitas adalah keniscayaan adalah langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif.

Kunci kedelapan moderasi beragama adalah antikekerasan. Moderasi beragama menolak segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal, sebagai cara untuk menyelesaikan perbedaan atau keyakinan. Kekerasan hanya akan menimbulkan konflik dan memecah belah persatuan bangsa.

Kunci kesembilan moderasi beragama adalah penghormatan terhadap tradisi. Maksudnya adalah setiap agama atau kepercayaan memiliki tradisi dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh para penganutnya. Penghormatan terhadap tradisi dan upaya untuk memahami makna di baliknya adalah tindakan bijaksana dalam menjalankan moderasi beragama.

Dengan menjalankan sembilan kunci moderasi beragama, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dijadikan contoh harmoni dan keberagaman bagi provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.

Optimalisasi Peran Semua Pihak

Upaya mendorong moderasi beragama harus dimulai dari peran pemimpin agama dan tokoh masyarakat. Pemimpin agama dan tokoh masyarakat memiliki peran sentral dalam mendorong moderasi beragama. Mereka dapat menjadikan contoh dalam mempraktikkan toleransi dan mengajak umatnya untuk menghargai perbedaan. Melalui ceramah, kuliah agama, program komunitas, pemimpin agama dapat menyampaikan pesan damai dan toleran guna menciptakan pemahaman agama yang lebih baik tentang agama dan keyakinan lain.

Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang moderasi beragama perlu menjadi fokus utama dalam upaya memperkuat persatuan umat beragama. Program penyuluhan dan kampanye sosial harus diselenggarakan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya pemahaman tentang moderasi beragama.

Selain peran pemimpin agama dan tokoh masyarakat, penyuluh, pendidik pun memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada peserta didik di sekolah seperti menyediakan pendidikan yang inklusif, mengajarkan nilai-nilai toleransi dan menghargai keberagaman, pendidik membantu membentuk generasi yang menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dengan damai dalam keberagaman keyakinan. Pendidik juga harus dapat menjadi teladan agar mencapai harmoni dan persatuan dalam keberagaman agama.

Selanjutnya peran media dalam menyampaikan informasi harus seimbang tentang agama dan menghindari penyajian yang tendensius dan provokatif. Hal ini menjadi penting untuk membentuk pandangan masyarakat tentang agama dan keberagamaan.

Dalam menghadapi berbagai isu sosial dan tantangan yang berkaitan dengan agama, moderasi beragama telah terbukti sebagai perekat kuat untuk menjaga harmoni dan persatuan masyarakat negeri ini yang multikultural. Melalui pendekatan inklusif, toleransi, dan menghargai perbedaan, moderasi beragama akan memainkan peran sentral dalam menciptakan suasana yang damai dan menghindari potensi konflik. Tantangan-tantangan yang terjadi dapat diatasi bersama-sama melalui berbagai upaya mulai dari pemimpin agama sampai peran media. Dengan upaya bersama, moderasi beragama akan terus menjadi perekat kuat untuk menjaga persatuan dan keberagaman dalam Negeri Serumpun Sebalai ini. (*)

Sumber: bangkapos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved