Berita Bangka Tengah
Bangka Tengah Tanam Padi Organik, Guru Besar : Sehat Dikonsumsi, Rendah Residu Bahan Kimia
Guru Besar Bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman Universitas Bangka Belitung (UBB), Prof Dr Eries Dyah Mustikarini membeberkan keunggulan padi organik
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Ardhina Trisila Sakti
"Karena lahan-lahan yang sebelumnya dilakukan budidaya tanaman secara anorganik, tentu saja tidak akan memberikan dukungan optimal jika langsung digantikan dengan budidaya tanaman secara organik. Sehingga harus ada tahap-tahap yang dilakukan untuk memulihkan kesuburan tanah agar bisa memberikan hasil yang lebih optimal," katanya.
Program budidaya tanaman secara organik ini sangat baik, karena kedepannya masyarakat kita harus kembali kepada pertanian organik demi menjaga kesehatan dan kelestarian alam.
"Dengan pelaksanaan budidaya tanaman secara organik diharapkan mampu mengembalikan lahan-lahan pertanian yang saat ini sudah mulai kurang subur karena terlalu banyak digunakan bahan kimia dalam input produksi.
Harapannya masyarakat diperkenankan dengan sistem budidaya organik ini secara bertahap karena konsep budidaya organik ini lebih ramah lingkungan dan baik untuk menjaga ekosistem," katanya.
2 Ha Ditanami Padi Organik
Diberitakan sebelumnya, bibit padi organik yang ditanami di persawahan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah pada bulan Januari lalu mulai tumbuh.
Dari pantaun Bangkapos.com, di kawasan itu terlihat hamparan padi ramah lingkungan yang sudah mulai tinggi tanamannya.
Kini sudah sekitar 2 hektare (Ha) dari total lahan 50 Ha, tanaman padi organik ditanami, diprediksi akan dihasilkan beras sebanyak 10 ton.
Kepala Desa Namang, Zaiwan mengatakan padi organik ini akan dipanen pad bulan Mei 2024.
"Panennya rencananya ada Menteri Desa sekalian peresmian CSR Bank Sumsel Babel untuk wisata sawah, sudah lebaran antara tanggal 25-5 Mei nunggu jadwal dari kementrian," ujar Zaiwan, Kamis (7/3/2024).
Penanaman padi di kawasan Namang ini diakuinya sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dalam hal pengendalian inflasi di Bangka Tengah
Dia mengatakan bahwa padi organik berbeda dengan padi pada umumnya, sebab ramah lingkungan.
"Beda ini, seluruh yang dipakai pupuk ramah lingkungan, termasuk ada 3 petak sawah bupati dan sawah pak camat Namang," lanjutnya.
Staf Ahli Perekonomian Pembangunan dan Keuangan Pemkab Bangka Tengah, Tamimi mengatakan mengkonsumsi padi organik atau ramah lingkungan ini tentu akan baik untuk kesehatan.
"Alhamduilah ini juga bagus untuk kesehatan, sangar terjamin, ke depan mungkin bisa untuk komoditas pertanian pengendalian inflasi, misal cabai dan bawang yang dikembangkan dengan pupuk organik ini," jelasnya.
| Kajari Bangka Tengah Imbau Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Kejaksaan |
|
|---|
| Festival Anak Hebat 2025 Resmi Ditutup, Wabup Efrianda: Wadah Menumbuhkan Generasi Kreatif Bateng |
|
|---|
| 45 Kandidat Seleksi JPT Pratama Pemkab Bateng Ikuti Tes Assesment di Polda Bangka Belitung |
|
|---|
| Kapolres Bangka Tengah Terima Audiensi DPC APDESI, Sampaikan Terobosan untuk Perkuat Kemanan Desa |
|
|---|
| Dinkes Bangka Tengah Dorong Pelaku Usaha Pangan Segera Miliki Sertifikat PIRT |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.