Bangka Pos Hari Ini
Ini Keinginan Kami, Melati Erzaldi Enggan Ikut Pilkada, Bursa Pencalonan Semakin Ramai
Tidak ada. Memang banyak ya yang mendorong saya. Mungkin melihat sosok saya yang kuat dan capable. Tetapi saya berpikir Pak Erzaldi dulu deh, Bangka..
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sikap enerjik perempuan 49 tahun itu hampir seketika berubah. Dia menarik nafas panjang sebelum melanjutkan jawabannya. Perempuan kelahiran Pangkalpinang, 30 Oktober 1974 itu seakan memilih kata yang tepat untuk diucapkan.
“Agak repot ya jawabnya. Saya percaya gak lah. Tetapi saya pribadi belum kepikiran ke situ,” ujar Melati Erzaldi saat ditanya kemungkinan mendapat perintah partai politik yang menaunginya untuk ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Bangka Belitung.
Jawaban itu dilontarkan Melati setelah sebelumnya juga mengaku tidak akan ikut Pilkada Serentak 2024 di Babel.
Dia menyampaikannya di sela wawancara eksklusif Bangka Pos di Rosman Djohan Institut, Sabtu (4/5) lalu.
“Tidak ada. Memang banyak ya yang mendorong saya. Mungkin melihat sosok saya yang kuat dan capable. Tetapi saya berpikir Pak Erzaldi dulu deh, Bangka Belitung lagi, ini keinginan kami ya. Berharap Bangka Belitung dipimpin lagi sama beliau, dan saya bantu di pusat, apa yang bisa saya akses untuk Bangka Belitung,” ujarnya.
Melati Erzaldi sendiri santer disebut bakal ikut Pilkada Serentak 2024 di Babel. Kabar itu menguat seiring perolehan suara istri mantan Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman di Pemilu Legislatif 2024.
Berdasarkan rapat pleno Rekapitulasi Pemilu 2024 pada Rabu (20/3) lalu, Melati yang menjadi Caleg Partai Gerindra itu meraup 80.969 suara dan diperkirakan bakal duduk di DPR RI sebagai satu dari tiga wakil Babel. Perolehan suara di Pileg 2024 itupun dinilai cukup mumpuni bagi Melati untuk ‘bertarung’ di Pilkada Serentak 2024.
Baca juga: Algafry, Herry dan Era Daftar ke Gerindra di Pilkada Bangka tengah 2024
Baca juga: Hadapi PHPU, Bawaslu Babel Siapkan Keterangan Tertulis
Sementara itu, Erzaldi mendeklarasikan dirinya bakal turut serta dalam Pilkada Serentak 2024.
Dia akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Babel 2024-2029. Deklarasi itu disampaikan Erzaldi dalam rangkaian kegiatan silaturahmi di Aula Pertemuan Masjid Jami AlMuttaqin, Desa Bakit, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Babel, Jumat (3/5) siang.
“Saya pertama dan baru di tempat ini, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menyatakan siap mewakafkan diri dan maju di Pemilihan Gubernur Bangka Belitung tahun 2024-2029,” ucap Erzaldi.
Saat dikonfirmasi ulang pada Selasa (7/5), Erzaldi belum memberikan jawaban perihal pencalonannya tersebut. Melalui pesan WhatsApp kepada Bangka Pos, dia mengaku sedang mengikut rapat di DPP Partai Gerindra.
“Bapak sedang rapat di DPP tentang Pilkada, nanti habis rapat saya hubungi,” tulis Erzaldi pada Selasa (7/5) sekitar pukul 17.25 WIB.
Ramai ambil formulir
Berbicara tentang Pilkada Serentak 2024 di Babel, terhitung sejak akhir April lalu, kantor partai politik mulai didatangi pelamar yang mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, serta wali kota/wakil wali kota. Para pelamar itu merupakan petahana dan juga wajah baru.
Berdasarkan dokumentasi Bangka Pos, dari sejumlah petahana di Babel, hanya Erzaldi Rosman, Sahani Saleh dan Bong Ming Ming yang terpantau belum mengambil formulir pendaftaran di parpol. Kendati begitu, dua nama terakhir, yaitu Sahani Saleh dan Bong Ming Ming belum berhasil dikonfirmasi Bangka Pos terkait Pilkada Serentak 2024.
Pelamar bakal calon peserta Pilkada Serentak 2024 juga diisi wajah lama, seperti sebut saja Hidayat Arsani yang sempat menjabat Wakil Gubernur Babel. Awalnya Hidayat termasuk dalam undangan pembekalan bakal calon kepala daerah dari Partai Golkar. Dia menghadiri kegiatan itu bersama dua kader Partai Golkar yaitu Burhanuddin yang saat ini
menjabat Bupati Belitung Timur, dan Algafry Rahman, Bupati Bangka Tengah.
Kemudian Hidayat juga mengambil dan mengisi formulir pendaftara bakal calon gubernur di sejumlah Parpol. Sejauh ini Hidayat sudah mendatangi kantor PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan Partai NasDem.
Selain itu, Naziarto, mantan Sekda Babel turut meramaikan bursa Pilgub 2024. Kemarin, Selasa (7/5), Naziarto mendaftar di kantor Partai NasDem.
Dia juga berencana ke kantor PDI Perjuangan untuk melakukan hal yang sama.
“Ya seperti yang saya sampaikan tadi, pendaftaran ini suatu proses yang sudah dilakukan oleh Partai NasDem bahwa setiap calon Gubernur harus mendaftarkan ke partai masing-masing. Maka hari ini saya mendaftarkan diri ke Partai Nasdem untuk Bacagub Provinsi Kepulauan Babel 2024-2029,” kata Naziarto di Kantor DPW Partai NasDem Provinsi Babel, Selasa (7/5).
“Ada rencana ke partai lain bukan hanya Partai NasDem saja, rencananya semua partai kita daftar dan saya optimis semua partai akan mencalonkan dan mengusungkan saya, bahkan mendukung saya calon Gubernur Provinsi Kepulauan Babel,” lanjutnya.
Wajah baru
Kemarin, Selasa (7/5), muncul wajah baru yang menambah kandidat calon gubernur Babel 2024-2029. KH Ahmad Ja’far Shidiq, pimpinan Pondok Pesantren Hidayatussalikin, Pangkalpinang mendatangi kantor DPW Partai NasDem dan DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pria yang sebelumnya ikut Pileg 2024 dari Partai PKB itu menyampaikan keinginannya untuk mendaftar sebagai calon Gubernur.
“Saya sebagai warga Bangka Belitung, KTP saya Pangkalpinang tentu juga mempunyai hak untuk menginginkan Bangka Belitung jauh lebih baik dari sekarang,” ucap KH Ahmad Ja’far Shidiq.
“Insyah Allah besok jam 1 siang kita akan ke PDIP. Untuk Demokrat sedang dijadwalkan karena kebetulan pengurus-pengurusnya sedang ada di luar kota,” lanjutnya.
Sekadar diketahui, KH Ja’far Shidiq ikut Pileg 2024 sebagai Caleg dari PKB untuk kursi DPR RI. Dia menyebut perolehan suaranya di Pileg 2024 mencapai lebih dari 40 ribu. Kendati demikian, KH Ja’far Shidiq tidak berhasil duduk di DPR RI.
Tingkat kabupaten/kota
Ramainya bursa kandidat Pilkada Serentak 2024 juga terjadi di tingkat kabupaten/kota. Selain petahana dan mantan Aparatur Sipil Negara (ASN), ada juga wajahwajah baru.
Untuk petahana, mantan Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil alias Molen menyatakan keinginannya melanjutkan kepemimpinan di ibukota Provinsi Kepulauan Babel.
Dia juga sudah mengambil formular pendaftara di DPC PDI Perjuangan Pangkalpinang serta beberapa parpol lainnya.
Begitu pula dengan Mulkan, mantan Bupati Bangka, yang mendatangi Sekretariat DPC PDIP) Kabupaten Bangka, pada Rabu (1/5) lalu. Didampingi ayah, keluarga besar dan istri tercinta, Mulkan mengambil formulir untuk mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Bangka di Pilkada 2024.
Bupati Belitung Timur, Burhanudin, dan Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman turut melakukan langkah serupa. Dua kepala daerah yang masih menjabat itu turut mengambil formulir pendaftaran bupati di wilayah masing-masing dan berkeinginan melanjutkan kepemimpinan mereka.
Sementara itu pasangan Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi sedikit berbeda dengan petahana lainnya.
Keduanya kompak bersama-sama mengambil formulir pendaftaran Pilkada Serentak 2024. Mereka juga berencana melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Bangka Selatan.
Mantan Sekda Basel, Eddy Supriadi bakal menjadi pesaing Riza-Debby.
Pria yang segera memasuki masa purna tugas sebagai ASN itu sudah mengambil formulir pendaftaran di beberapa Parpol di Basel.
Untuk wajah baru di tingkat kabupaten/kota, Widi Prasetya Eros menunjukkan keseriusannya bertarung di Pilkada
Kota Pangkalpinang 2024.
Kemarin, Selasa (7/5), pria kelahiran Pangkalpinang itu mengembalikan dan mengisi formulir pendaftaran di DPC PDIP.
Sebelumnya, Widi juga diketahui menyambangi beberapa kantor Parpol lainnya di Pangkalpinang. (u2/x1)
Minimal Tiga Paslin Pilgub
DOSEN Program Studi Ilmu Politik FISIP UBB, Sandy Pratama mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 ini merupakan salah satu agenda elektoral yang dilaksanakan serempak se-nasional. Penyelenggaraan kontestasi politik kali ini juga terkait efisiensi dan kesatuan pembangunan.
Sementara itu, berbicara tentang arena Bangka Belitung di Pilkada 2024 nanti, selain berkaitan dengan agenda atau kepentingan nasional, di Bangka Belitung ada dua level, yakni di level Provinsi untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta di level Kabupaten/Kota untuk memilih Bupati/ Walikota.
Lanjut dia, berbicara tentang figur-figur yang mulai bermunculan dan menyatakan akan mencalonkan diri pada Pilkada 2024 ini, setidaknya ada tiga dimensi atau parameter yang bisa digunakan. Pertama adalah soal ketokohan. Ketokohan tersebut adalah melihat bagaimana kultur politik orang melayu Babel yang dalam banyak kajian merupakan suku yang paling egaliter.
“Sederhananya Pemilu Babel itu kita bisa optimis jauh dari apa yang namanya patronase. Patronase itu semacam penokohan kepada satu orang saja yang memungkinkan politik dinasti misalnya, atau orang kuat lokal yang memonopoli akses kekuatan di suatu tempat. Dan di kita (Babel-red) kan enggak,” ucap Sandy, Senin (6/5).
Menurut dia, pilkada di Bangka Belitung relatif cair dan terbuka. Dia mencontohkan, misalnya saat Pilgub, biasanya selalu ada lebih dari dua pasangan calon.
Oleh karena itu menurutnya, untuk di Bangka Belitung, baik di level kabupaten/kota maupun level provinsi bisa dikatakan tidak kekurangan tokoh.
Lanjut dia, tokoh-tokoh yang bermunculan pun cukup bervariatif. Ada tokoh yang berasal dari suatu trah. Salah satunya trah Rosman Djohan. Kemudian ada juga trah Sofyan Rebuin dan trah Eko Maulana Ali.
Lalu, ada juga tokoh-tokoh yang memang tumbuh besar karena ikut membesarkan Bangka Belitung, misalnya kalangan pengusaha seperti sosok Hidayat Arsani.
“Artinya, tokoh-tokoh itu muncul karena faktor ekonomi, lalu kemudian terjun ke politik,” jelasnya.
Selanjutnya adalah tokohtokoh melayu, seperti Yusron Ihza Mahendra dari trah Yusril yang jarang absen di kompetisi Pilgub Babel.
“Seperti itu setidaknya jika berbicara penokohan. Karena gambaran kita bahwa suhu politik kita itu sangat egaliter. Artinya, semua punya kesempatan yang sama untuk berkompetisi,” tuturnya.
Lanjut dia, berdasarkan pengalaman sebelumnya, ada juga beberapa tokoh parpol yang ikut mencalonkan diri untuk berkompetisi.
Misalnya para kader parpor yang telah berhasil menduduki posisi kepala daerah di tingkat kabupaten/kota yang kemudian memutuskan untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi, yakni tingkat provinsi.
“Sederhanya seperti Eko Maulana Ali, Erzaldi, itu kan hasil kaderisasi di kabupaten yang lalu menantang petahana di level provinsi. Dulu Eko Maulana Ali menantang almarhum Hudarni Rani, terus Erzaldi menantang Rustam Efendi dan Hidayat Arsani yang levelnya memang provinsi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Sandy menyebut bahwa bisa jadi pada Pilkada 2024 ini pola yang sama muncul kembali.
Misalnya Maulan Aklil (Molen) yang sukses di Pangkalpinang, yang juga bisa jadi punya kans untuk bertarung di level Gubernur meskipun dia sudah menyatakan diri tidak ikut kontestasi pilgub.
Selain itu, ada juga Sahani Saleh dari Belitung dan Riza Herdavid di Bangka Selatan yang juga bisa dikatakan sukses di jenjang kabupaten.
“Kemungkinan mereka juga punya kans besar di Provinsi. Tapi nanti liat bagaimana cairnya negoisasi dan koalisi yang terbentuk,” ucap Sandy.
Kata dia, selain faktor ketokohan, ada faktor-faktor lainnya yang akan mempengaruhi pilihan masyarakat pada Pilgub 2024 nanti.
Berbicara ketokohan menurutnya adalah perihal popularitas. Dalam kondisi sekarang, calon-calon yang populer cukup banyak. Bahkan ada yang sudah bergerilya sejak beberapa tahun lalu.
Kendati demikian, yang membuat para calon tersebut bisa terpilih salah satunya adalah faktor kecerdasan yang akan mempengaruhi konstituen atau pemilih di Babel.
Kemudian adalah faktor rekam jejak yang juga sangat positif untuk menjadi pertimbangan pemilih.
“Jadi itu bisa dilihat apakah ada jejak negatifnya. Kalau yang petahana akan disorot kinerjanya seperti apa,” tuturnya.
Lebih lanjut, mengenai peta koalisi di Pilgub Babel 2024, dirinya melihat sejauh ini masih belum mengerucut dan belum terbentuk.
Namun, dirinya menduga dan memprediksi bahwa koalisinya akan menjadi koalisi yang ramai dimana nanti setidaknya akan ada tiga koalisi yang terbentuk.
“Minimal akan ada tiga paslon. Karena berkaca pada pengalaman-pengalaman pilgub sebelumnya yang sangat cair dan terbuka untuk semua,” imbuhnya. (u2)
| Nek Nor Alami Luka di Pipi, Diduga Ditusuk Anak Kandung yang ODGJ di Sungaiselan |
|
|---|
| Purna Bakti dari ASN, Dato’ Akhmad Elvian Siap Menulis Sejarah Baru bagi Negeri Sendiri |
|
|---|
| Angkat Kearifan Lokal, Siswa SMAN 1 Tanjungpandan Menangi Lomba Video DPD RI Award 2025 |
|
|---|
| Juru Parkir Ilegal Diduga Pungli Rp20 Ribu per Hari dari Pedagang UMKM di Taman Sari |
|
|---|
| Irjen Viktor Siap Lanjutkan Kepemimpinan Polda Babel, Pertambangan Jadi Perhatian Khusus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.