Berita Bangka Belitung

Identitas 5 Pelaku Penimbun 42 Ton BBM di Tengah Sulitnya Pengendara di Babel, Dokumen Tak Sah

Identitas lima pelaku yang diduga melakukan penimbunan BBM 42 ribu diamankan Ditreskrimsus Polda Babel.

|
Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Ist/Humas Polda Babel
PENIMBUNAN BBM SUBSIDI - Pengungkapan kasus penimbunan BBM subsidi di sebuah gudang di Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu oleh anggota Ditreskrimsus Polda Babel, Sabtu (15/11/2025). 

Kelima orang yang diamankan telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 110 jo Pasal 36 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, serta Pasal 54 jo Pasal 28 Ayat 1 terkait pemalsuan atau peniruan BBM dan gas bumi. Ancaman hukumannya mencapai 5 hingga 6 tahun penjara.

Fauzan menambahkan, penyalahgunaan distribusi BBM subsidi menjadi salah satu penyebab munculnya antrean panjang di sejumlah SPBU dalam beberapa pekan terakhir.

“Karena itu, kami mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar tidak menyalahgunakan BBM bersubsidi. Kapolda Babel berkomitmen memberantas seluruh praktik ilegal seperti ini. Jika ditemukan lagi, akan kami tindak tegas,” tegasnya.

Seluruh barang bukti, termasuk dua truk modifikasi, dua mobil tangki, dan 42 ton BBM subsidi, kini diamankan di Mapolda Babel untuk penyidikan lebih lanjut.

Pertamina Klaim Distribusi Sesuai Kuota

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Reginal Sumbagsel, Rusminto Wahyudi mengatakan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus mengoptimalkan penyaluran BBM ke SPBU di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). 

Termasuk pertalite dan solar, sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan Pemerintah.

"Pertalite dan solar merupakan jenis BBM yang disubsidi pemerintah,  sehingga kuotanya telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai kebutuhan per daerah," jelasnya kepada Bangkapos.com, Minggu (16/11/2025).

Antrean kendaran roda dua dan empat di SPBU Jalan A Yani Pangkalpinang, Minggu (16/11/2025) (Bangkapos.com/Adi Saputra)

"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pertalite dan solar dengan bijak, sesuai peruntukannya, sehingga subsidi energi benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak," tambahnya.

Baca juga: Sosok Wela Arista Aspri Hotman Paris Terseret Korupsi CSR BI-OJK Heri Gunawan, Eks Pramugari

Pertamina terus memantau kondisi distribusi BBM Subsidi secara berkala untuk memastikan ketersediaan di seluruh SPBU tetap terjaga.

Tim operasional juga siaga mengantisipasi kendala distribusi, termasuk dampak faktor cuaca yang dapat memengaruhi pengiriman BBM ke wilayah Kepulauan.

Dalam menjaga ketertiban pelayanan, Pertamina menginstruksikan seluruh SPBU untuk mengoptimalkan pengaturan antrean dan penugasan petugas di titik-titik padat kendaraan.

Guna memastikan kenyamanan konsumen, sekaligus menghindari penumpukan yang dapat mengganggu arus lalu lintas. Sebagai bentuk pengendalian, Pertamina telah menerapkan program Subsidi Tepat untuk memastikan penyaluran BBM Subsidi tepat sasaran.

Melalui sistem ini, pengaturan dilakukan baik dari sisi konsumen maupun batas kuota penyaluran, sehingga distribusi lebih transparan, terukur dan sesuai regulasi.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memberikan sanksi tegas kepada SPBU yang melanggar prosedur penyaluran, termasuk yang melayani pengerit, mulai dari teguran, penghentian suplai hingga pemutusan hubungan usaha.

Bagi konsumen yang menyalahgunakan QR Code, Pertamina akan melakukan pemblokiran sistem,

Pertamina mengimbau masyarakat mengutamakan penggunaan pertalite dan solar sesuai ketentuan agar ketersediaan energi terjaga dan mendukung distribusi subsidi yang lebih adil dan merata.

"Untuk informasi dan layanan seputar Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Contact Center 135," ujarnya.

Disinggung soal berapa banyak kuota atau jumlah BBM di setiap SPBU, pihak Pertamina tidak memberikan data rinci. Padahal, di Provinsi Bangka Belitung masyarakat merasa kesulitan mendapatkan BBM dan harus antre panjang untuk mendapat BBM seperti pertalite, solar maupun pertamax. 

Warga Antre BBM Sebelum SPBU Dibuka

Sejumlah kendaraan roda dua maupun empat mulai padati salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU ) di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Minggu (16/11/2025) pagi.

Meski pintu gerbang belum dibuka. Para pengendara kendaraan roda dua dan empat sudah menunggu di depan SPBU.

Pengendara rela menunggu dan antre untuk mengisi BBM, mengingat sejak beberapa waktu terakhir pengendara atau masyarakat kesulitan untuk mengisi BBM di sejumlah SPBU khususnya di Kota Pangkalpinang.

"Lah (sudah) dari tadi di sini, kata orang SPBU buka jam 06.30 WIB. Tapi ini lewat dari setengah tujuh lom (belum) buka SPBU-nya tidak tahu mau buka jam berapa," ucap salah satu pengendara kendaraan roda empat yang mengaku sudah menunggu sejak pagi.

Apalagi kata dia, kalau SPBU sudah buka pasti antrean lebih panjang, sehingga lebih baik datang lebih awal dari pengendara lain ke SPBU supaya dapat BBM.

"Ini ngisi pertalite saja antre panjang, biasanya banyak mobil besak (truk) yang antre dan kadang jam 5 pagi atau habis subuh sudah datang untuk antre," ujarnya.

"Daripada isi eceren lebih mahal, jadi mendingan antre di SPBU. Walaupun datang pagi-pagi, yang penting dapat BBM pertalite," sambungnya.

Senada diungkapkan salah satu pengendara kendaraan roda dua, yang lebih awal datang ke SPBU agar mendapatkan BBM di SPBU.

"Terpaksa antrelah, dimana-mana antre dan kadang sudah habis. Mau ngisi BBM entah kenapa sulit sekarang kalau mau ngisi di SPBU BBM," ungkapnya sembari menumpangi kendaraannya.

(Bangkapos.com/Adi Saputra/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved