Berita Bangka Barat

Dikpora Babar Minta Sekolah Perketat Pengawasan dan Larang Siswa Tunggu di Luar Pagar

Isu penculikan anak yang ternyata hanya prank membuat Dikpora Bangka Barat memperketat imbauan keamanan di sekolah. Penjemputan ...

Bangkapos.com/Riki Pratama
Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Bangka Barat, Henky Wibawa. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Bangka Barat, Henky Wibawa, angkat bicara terkait maraknya isu penculikan anak yang ternyata merupakan prank atau ulah iseng.

Henky menegaskan bahwa pihaknya telah mengimbau seluruh sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan demi menjaga keamanan siswa.

Ia meminta pihak sekolah memastikan proses penjemputan siswa berjalan aman dan terkoordinasi dengan baik bersama orang tua.

“Kita tetap waspada. Anak-anak harus dijemput orang tuanya tepat waktu untuk menghindari timbulnya masalah. Komunikasi antara sekolah dan orang tua harus terjalin baik," ujar Henky kepada Bangkapos.com, Sabtu (22/11/2025).

Ia menyoroti kebiasaan sebagian siswa yang menunggu jemputan di luar pagar sekolah. Menurutnya, hal tersebut perlu diubah demi keselamatan.

“Selama ini ada siswa yang menunggu di luar pagar. Kami imbau agar mereka tetap berada di dalam lingkungan sekolah sampai dijemput. Bila sekolah memiliki pagar, jangan biarkan anak menunggu di luar,” tegasnya.

Henky juga meminta para guru dan kepala sekolah bijak menyikapi informasi yang beredar, terutama terkait isu sensitif seperti penculikan anak. 

Ia menegaskan, pentingnya memeriksa kebenaran sumber sebelum menyebarkan informasi.

“Cek dulu kebenarannya. Jangan langsung menyebarkan informasi yang belum jelas dan bisa membuat suasana keruh. Hal-hal positif silakan dibagikan, tetapi kalau belum pasti, jangan dijadikan status di media sosial,” ujarnya.

Dikpora Bangka Barat, melalui forum guru, juga kembali mengingatkan agar seluruh tenaga pendidik dapat menyaring setiap informasi yang diterima sebelum dibagikan.

“Kami sudah menyampaikan imbauan ini kepada semua guru dan kepala sekolah,” tutup Henky.

Diketahui sebelumnya, seorang pedagang sayur asal Balunijuk, melakukan prank percobaan penculikan anak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Mentok dan diamankan Polisi, pada Rabu (19/11/2025) siang.

Isu penculikan anak yang sempat meresahkan warga Mentok, akhirnya diklarifikasi melalui proses mediasi di Polsek Mentok.

Klarifikasi dilakukan, setelah beredarnya video dan tangkapan layar status WhatsApp yang menyebutkan adanya percobaan penculikan terhadap siswa SD Negeri 10 Mentok.

Kapolsek Mentok Iptu Rusdi Yunial, mengatakan, polisi telah melakukan pemeriksaan, mediasi dan klarifikasi terkait video viral tentang isu penculikan anak.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved