Menkeu Purbaya Sebut Dedi Mulyadi Bakal Diperiksa BPK, Bongkar Kesalahan Kelola Uang Negara: Pasti

Purbaya pun mengungkap kesalahan Dedi Mulyadi. Menurutnya langkah Dedi menyimpan uang tersebut di giro justru membuat rugi.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kolase Wartakota | Dokumentasi Humas LPS
DANA MENGENDAP -- (kiri) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi / (kanan) Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa 

"Jadi uang yang diendapkan itu tidak ada, karena uang Rp 3,8 triliun ini hari ini sudah dipakai untuk bayar proyek, gaji pegawai, belanja perjalanan dinas, belanja bayar listrik, belanja bayar air, belaja pegawai outsourcing," katanya.

Tetapi rupanya langkah Dedi Mulyadi justru menjadi senjata makan tuan bagi dirinya sendiri.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap ada kesalahan KDM dalam mengelola keuangan.

Purbaya hingga kini tak mau melakukan koordinasi dengan kepala daerah yang protes terhadap data tersebut.

"Gak, bukan urusan saya itu, biar aja BI yang kumpulin data, saya cuma pakai data bank sentral aja," katanya.

Ia menyuruh para kepala daerah yang protes untuk langsung bertanya ke BI.

"Tanya aja ke BI. Itu kan data dari bank bank mereka juga. Mereka gak mungkin monitor semua account satu per satu," katanya.

Purbaya pun mengungkap kesalahan Dedi Mulyadi.

Menurutnya langkah Dedi menyimpan uang tersebut di giro justru membuat rugi.

"Ada yang ngaku katanya uangnya bukan di deposito tapi di giro, malah lebih rugi lagi," katanya.

Purbaya menerangkan dengan disimpan di giro maka bunga akan lebih rendah.

"Bunganya lebih rendah kan kenapa dichekin di giro kalau gitu," katanya.

Ia pun memastikan Dedi Mulyadi akan segera diperiksa BPK.

"Pasti nanti akan diperiksa BPK itu," kata Menkeu Purbaya.

Dedi Mulyadi Datangi BPK Jabar

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved