Gubernur Riau Terjaring OTT

Profil 4 Gubernur Riau Ditangkap KPK, dari Saleh Djasit Hingga Abdul Wahid

Gubernur Riau Abdul Wahid diamankan tim KPK saat berada di sebuah kafe di Riau pada Senin (3/11/2025).

Editor: Fitriadi
Grafis Tribunnews
GUBERNUR RIAU KORUPSI - KPK menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka terkait kasus dugaan pemerasan atau penerimaan hadiah atau janji di Pemprov Riau Tahun Anggaran 2025 pada Rabu (5/11/2025). Abdul Wahid adalah Gubernur Riau keempat yang terjerat kasus korupsi. 

Drs. H. Annas Maamun lahir di Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau pada 17 April 1940.

Annas menjabat Gubernur Riau sejak 19 Februari 2014 hingga 2019.

Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir selama dua periode 2006-2011 dan 2012-2014 bersama wakilnya Suyatno.

Annas Maamun menempuh pendidikan dasarnya di Sekolah Rakyat 1 Bagansiapiapi pada tahun 1945.

Ia melanjutkan pendidikannya ke SGB Negeri Bengkalis pada tahun 1957 dan SGA Negeri Tanjung Pinang pada tahun 1960.

Kemudian ia menempuh pendidikan di PGSLP Negeri Padang Tugas Belajar pada tahun 1962.

Annas Maamun pernah menjadi guru di SMP Negeri Bagansiapiapi pada tahun 1960 hingga tahun 1964 dan juga menjadi guru di SMP Negeri 2 Pekanbaru pada tahun 1967 hingga tahun 1968.

Selain menjadi guru, Annas Maamun pernah menjadi birokrat di Kabupaten Bengkalis dan Kotamadya Pekanbaru.

I pernah menjadi pelaksana tugas Camat Rumbai pada tahun 1986.

Ia juga pernah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkalis dari tahun 1999 hingga tahun 2001.

Kemudian ia menjadi Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir dari tahun 2001 hingga tahun 2005.

Pada tahun 2006 ia terpilih sebagai Bupati Rokan Hilir dan menjabat hingga tanggal 29 Januari 2014.
Ia diberhentikan sebagai Bupati Rokan Hilir karena terpilih dalam pemilihan Gubernur Riau 2013.

Ia dilantik sebagai Gubernur Riau pada tanggal 19 Februari 2014.

Annas Maamun pernah bergabung dengan Partai Golkar Riau 2014 dan Partai Nasdem pada 2021.

4. Abdul Wahid (2024-sekarang)

Terbaru, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap sejumlah pejabat di Pemerintah Provinsi Riau.

Satu di antaranya yang ikut diamankan KPK dalam operasi tersebut adalah Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Abdul Wahid ditangkap dengan dugaan terlibat kasus korupsi dengan modus pemerasan dalam penganggaran proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau.

Ia sempat melarikan diri ketika hendak ditangkap tim KPK.

Tim KPK melakukan pencarian dan pengejaran. Keberadaan Abdul Wahid terdeksi di sebuah kafe di Riau pada Senin (3/11/2025).

Ia kemudian ditangkap bersama orang kepercayaannya bernama Tata Maulana (TM).

Total ada 10 orang diamankan tim KPK terkait kasus tersebut.

Dari total 10 orang yang diamankan, sembilan orang ditangkap langsung dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan satu orang lainnya menyerahkan diri.

Abdul Wahid adalah adalah pengusaha dan politikus Indonesia dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini menjabat Gubernur Riau periode 2025–2030.

Ia didampingi oleh SF Hariyanto sebagai wakil gubernur.

Keduanya dipercaya menjadi duet kepemimpinan yang akan membawa perubahan dan kemajuan bagi Bumi Lancang Kuning selama lima tahun ke depan.

Momen bersejarah ini ditandai dengan pelantikan yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, sebagai bagian dari pelantikan kepala daerah secara nasional.

Dilansir laman dpr.go.id, Abdul Wahid lahir di Desa Belaras,  Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau pada 21 November 1980.

Ia merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Abdul Wahid mulai aktif dalam dunia politik sejak awal 2000-an.

Sebelum menjadi Gubernur Riau, Abdul Wahid pernah menjabat anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2019–2024 mewakili dapil Riau II.

Ia juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Riau dua periode sejak 2009 hingga 2019.

Di samping karier politiknya, Wahid juga aktif dalam organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.

Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Riau selama dua periode, yaitu 2002–2004 dan 2004–2009.

Ia juga pernah menjadi Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 2002–2003.

Abdul Wahid pernah menjadi Direktur PT. Malay Nusantara Cipta.

Masa kecilnya diwarnai oleh kondisi ekonomi yang menantang, terutama setelah ayahnya wafat saat ia berusia 10 tahun.

Sejak saat itu, ia turut membantu mengelola kebun kelapa milik keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Pendidikan dasar ia tempuh di SD Negeri Sei Simbar, lulus pada tahun 1994.

Ia melanjutkan ke MTs Sei Simbar dan menyelesaikan pendidikan menengah pada 1997.

Selanjutnya, Wahid menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin, Agam, hingga lulus pada tahun 2000.

Pendidikan tinggi ia lanjutkan di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, jurusan Pendidikan Agama Islam, dan meraih gelar Sarjana (S-1) pada 2004.

Ia kemudian mengambil kuliah S-2 Ilmu Politik dan meraih gelar Magister Sains dari Universitas Riau pada 2021.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com)

 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved