Berita Bangka Pos Hari Ini
PPATK Endus Indikasi Praktik Cuci Uang dalam Proses Pemilu, Triliunan Uang Kotor Jadi Modal Pemilu
Triliunan rupiah ‘uang kotor’ yang berasal dari hasil korupsi dan sumber ilegal lainnya diduga dijadikan sumber pembiayaan di kontestasi pemilu.
BANGKAPOS.COM -- Triliunan rupiah ‘uang kotor’ yang berasal dari hasil korupsi dan sumber ilegal lainnya diduga dijadikan sumber pembiayaan di kontestasi Pemilihan Uman Umum (Pemilu).
Pusat Pelaporan danAnalisis Transaksi Keuangan (PPATK) kini tengah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengungkap hal tersebut.
“Kita menemukan ada beberapa memang indikasi ke situ dan faktanya memang ada, nah itu kitakoordinasikan terus dengan teman-teman dari KPU-Bawaslu,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat rapat dengan Komisi III DPR RI, Selasa (14/2/2023).
Ivan menyebut ‘uang kotor’ itu berasal dari sejumlah transaksi ilegal dan digunakan oleh para politikus secara personal.
Namun, dia enggan mengungkap angka pasti dan tokoh politikus yang dimaksud.
"Jumlah agregatnya, nggak bisa saya sampaikan di sini. Pokoknya besar, triliunan lah angkanya,” sambungnya.
Adapun jumlah sebesar inidiasumsikannya berdasarkan beragam sumber tindak pidana.
Sebut saja salah satunya yakni Green Financial Crime (GFC) atau tindak pidana yang berkaitan dengan sumber daya alam.
Menurut data PPATK sendiru selama 2022 aliran dana menyangkut GFC menyentuh hingga Rp4,8 triliun.
'Kalau masuk ke orang-orang tertentu yang kita duga sebagai political person itu ya ada, banyak juga. Saya tidak bisa sebut-
kan,” tambahnya.
Anggota Parpol
Dugaan pembiayaan pemilu dari hasil korupsi dan sumber ilegal lain itu disampaikan Ivan menjawab pernyataan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Benny K Harman.
Mulanya, Benny mengungkapkan kekecewaannya karena PPATK tidak membeberkan laporan secara detailterkait aliran dana kasus korupsi dan perjudian.
“Kami ingin menggunakan penjelasan narasi yang bapak pakai data untuk menjalankan tugas pengawasan anggota dewan
kalau begini apa yang kami lakukan,” kata Benny.
“Korupsi bagaimana ini, perjudian di mana, siapa judi ini, bagaimana bapak tahu judi. Enggak ada gambaran kita,” sambungnya.
| 1.588 Karung Timah Ilegal Disembunyikan di Dalam Kontainer di Desa Air Merbau |
|
|---|
| Teken Kerjasama dengan Apdesi, Kapolres Basel Ingatkan Kades Gunakan Dana Desa untuk Masyarakat |
|
|---|
| Suka Duka Petugas Haji di Jeddah: Bantu Lansia hingga Tangani Jemaah Demensia |
|
|---|
| Bupati Belitung Djoni Alamsyah Ultimatum RSUD Marsidi Judono, Perbaiki Layanan dalam 1 Bulan |
|
|---|
| Dikira Barang Curiannya Tak Berharga, Acun Tinggalkan Karung Berisi Celana di Jembatan 12 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.