Gadis Sukabumi Disekap di Pangkalpinang

Gadis Asal Sukabumi jadi Korban TPPO di Pangkalpinang, Korban Ditawari Kerja Lewat Aplikasi Tiktok

Kasus  tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kembali terjadi di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

|
Penulis: Nurhayati CC | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Yuranda
Suasana lokalisasi Teluk Bayur, Pasir Putih, Bukitintan, Kota Pangkalpinang, masih beraktivitas, Minggu (13/12/2020) malam 

Kejadian berawal saat  korban  mendapatkan tawaran pekerjaan dari Juli yang dikenalnya dari aplikasi Tiktok.

Diketahui kasus bermula pada Kamis (17/8/2023) ketika korban mendapatkan tawaran untuk bekerja di kafe yang berada di Provinsi Bali atau Kafe Mentari 1 yang berada di Teluk Bayur, Pasir Putih Kota Pangkalpinang. 

"Di kafe teluk bayur korban ini ditawarkan kas bon lebih besar yaitu senilai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta, namun ini diberikan pada saat sampai di Kota Pangkalpinang," ungkap Evry Susanto, Minggu (27/8/2023) saat dikonfirmasi Bangkapos.com.

Mendapatkan tawaran tersebut korban pun tertarik, hingga pada akhirnya berangkat ke Pangkalpinang dengan dibiayai oleh mami atau mucikari yang berada di Kota Pangkalpinang. 

Alhasil pada Jum'at (18/8/2023) sekitar pukul 11.00 WIB korban pun tiba di Bandara Depati Amir, Kota Pangkalpinang. 

Namun berselang beberapa hari, korban justru melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak aparat kepolisian pada Sabtu (26/8/2023) lalu. 

"Setelah mendapatkan adanya laporan unit PPA dan tim buser naga mendapati SM berada di Kafe Anggrek Parit Enam, kemudian tim langsung menjemput SM dan dibawa ke Polresta Pangkalpinang," ungkapnya. 

Polisi Lakukan Penyelidikan

Satreskrim Polresta Pangkalpinang kini terus melakukan pengembangan, terkait ungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang yang melibatkan wanita asal Sukabumi.

"Iya wanita asal Sukabumi untuk saat ini tentunya kami masih melakukan penyelidikan, untuk dapat melakukan ungkap kasus," kata Evry Susanto. 

Lebih lanjut untuk mucikari pihak Satreskrim Polresta Pangkalpinang, masih terus melakukan serangkaian penyelidikan terkait hal tersebut.

"Tentunya untuk penanganan kasus pelaku utamanya masih belum diketahui keberadaannya, masih kita lakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut," ungkap Evry. 

(Bangkapos.com/Vigestha/Rizky Irianda Pahlevy/Nurhayati/Tribunjabar.id) 

 


 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved