Tribunners
Kelas Gemuk dalam Sistem Pendidikan
Satu rombongan belajar (rombel) idealnya harus mengacu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
Ketujuh, penurunan prestasi akademik. Akibat faktor di atas, siswa dalam kelas gemuk mungkin mengalami penurunan prestasi akademis. Ketidakmampuan untuk mendapatkan perhatian dan bimbingan yang memadai dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan berkembang.
Kedelapan, pencemaran reputasi sekolah. Kelas gemuk dapat menciptakan citra negatif bagi sekolah, terutama jika hal ini dilihat sebagai indikasi perhatian terhadap kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa.
Kesembilan, pemutusan hubungan antara guru dan siswa. Pentingnya bagi guru dan siswa dalam menjalin interaksi yang intens dalam proses pendidikan. Dalam kelas gemuk, kemungkinan pemutusan hubungan antara guru dan siswa dapat meningkat, karena sulitnya menciptakan hubungan yang pribadi dan mendalam.
Kesepuluh, kehilangan kepercayaan masyarakat. Peningkatan jumlah siswa dalam kelas gemuk dapat mengarah pada kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan sistem pendidikan yang tidak mampu menyediakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Suatu kebijakan yang tidak memihak sekolah dan menyebabkan terjadinya kelas gemuk dapat memiliki dampak serius pada kualitas pendidikan dan perkembangan siswa. Oleh karena itu, diperlukan perhatian yang serius terhadap alokasi sumber daya, manajemen kelas, dan dukungan pendidikan untuk menghindari terjadinya situasi ini.
Guru tidak bisa untuk disalahkan atau dijadikan kambing hitam, karena bagaimanapun hebatnya seorang guru bila menghadapi kondisi seperti ini, dengan kelas gemuk dan jam mengajar rata-rata 30 jam ke atas tentunya akan mengalami banyak hambatan dan kesulitan. Kekhawatiran yang mendasar guru mulai kehilangan motivasi, mengalami kejenuhan, terhambatnya kreativitas dan tidak mampu berinovasi. Apabila para pendidik generasi penerus bangsa ini sudah berada pada titik ini, hal yang sangat mengkhawatirkan adalah visi dan misi lembaga pendidikan tidak akan tercapai dan slogan bergerak bersama menuju merdeka belajar dan merdeka mengajar tidak akan mudah terwujud.
Pemerintah dalam hal ini harus terus mengevaluasi secara berkesinambungan, dan segera menanggulangi persoalan yang telah terjadi dan akan terjadi nantinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menginvestasikan sumber daya dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pendidikan, misal membangun lebih banyak ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan fasilitas pendidikan lainnya untuk mengurangi kepadatan siswa dalam kelas dan meningkatkan jumlah guru yang berkualitas, dan memastikan mereka mendapatkan pelatihan yang memadai dalam mengatasi kelas gemuk.
Pemerintah juga dapat memetakan kembali lulusan dengan rombel belajar yang tersedia pada satuan pendidikan sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga sekolah-sekolah swasta dapat eksis kembali, terutama sekolah swasta yang memiliki jumlah siswa yang sangat sedikit.
Mengedepankan komitmen yang tinggi dalam menyelenggarakan PPDB bersih ke depan pada semua jenjang sehingga tidak ada lagi istilah kelas gemuk dan istilah-istilah lainya yang mengarah pada malapraktik dalam pendidikan menjadi suatu hal yang harus segera dilakukan. Selanjutnya pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus terus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bermutu bagi semua peserta didik. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.