Pilpres 2024

Survei Capres 2024 Terbaru Elektabilitas Calon Tertinggi Prediksi LSI Denny JA dan Litbang Kompas

Ini hasil survei capres 2024 terbaru hari ini soal posisi elektabilitas calon tertinggi setelah debat ketiga prediksi LSI Denny JA dan Litbang Kompas.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: fitriadi
Tribunnews
Ini hasil survei capres 2024 terbaru hari ini soal posisi elektabilitas calon tertinggi setelah debat ketiga prediksi LSI Denny JA dan Litbang Kompas. LSI Denny JA dan Litbang Kompas memprediksi posisi elektabilitas calon tertinggi dalam survei capres 2024 terbaru setelah debat nanti tak akan banyak berubah. 

Ini datanya. Ternyata hanya 22,2 persen saja yang mengubah pilihannya dari yang menonton debat secara penuh.

Karena yang menonton penuh itu hanya 14-15 persen saja, maka yang mengubah pilihannya setelah menonton debat hanya 2 persen sampai 3 persen saja.

Perubahan ini terjadi untuk semua kategori. Yaitu dari yang memilih menjadi tak mau memilih.

Dan sebaliknya. Juga dari capres A, B, dan C, yang bertukar posisi memilih capres lain.

Setelah debat ini pun, tak banyak elektabilitas capres yang berubah.

Kita bisa buat hipotesis.

Di awal Januari 2024, elektabilitas Prabowo- Gibran masih di kisaran 43 persen lebih.

Kini, pasangan Prabowo- Gibran hanya membutuhkan 7 persen saja tambahan suara untuk menang satu putaran.

Katakanlah jika Prabowo- Gibran gagal menang satu putaran, maka yang muncul di putaran kedua, satu tiket lagi akan diperebutkan oleh pasangan Anies atau pasangan Ganjar.

Tapi baik Anies ataupun Ganjar, mereka membutuhkan dukungan tambahan 8 persen sampai 10 persen lagi untuk lolos ke putaran kedua.

Ini situasi elektabilitas capres hari- hari ini, 36 hari menjelang hari pencoblosan.

Bagi Prabowo- Gibran untuk menang satu putaran saja, hanya butuh tambahan 7 persen.

Tapi untuk Anies atau Ganjar, untuk mereka masuk lolos ke putaran kedua, mereka membutuhkan persentasi yang lebih besar lagi : 8 persen Hingga 10 persen.

Tahun baru 2024 membawa kabar, Prabowo- Gibran di ambang kemenangan, baik menang satu putaran, atau menang dua putaran."  dikutip dari Tribun Kaltim.

Baca juga: Elektabilitas Capres 2024 di Jatim, Jawa Barat, Jateng, Jakarta dan 7 Hasil Survei Calon Tertinggi

2. Prediksi Hasil Survei Capres Setelah Debat Ketiga dari Litbang Kompas

Dikutip dari kompas.com, jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan mayoritas responden tetap pada pendiriannya untuk memilih calon presiden (capres) tertentu.

Berdasarkan survei yang berlangsung Minggu (7/1/2024) itu, sebanyak 77,5 persen responden menyatakan tidak mengubah arah dukungannya setelah menyaksikan debat ketiga Pemilu Presiden 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.

“Nah mungkin jika kita lihat angkanya saja, itu terlihat tidak terlalu besar (pemilih yang berubah pikiran) sekitar 10 persen. Karena memang tiga per empat dari publik itu sudah bisa dibilang sudah cukup mapan pilihannya,” tulis Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Senin (8/1/2024).

Sementara itu jumlah responden yang menyatakan mengubah pilihan politiknya sebesar 10 persen.

Kemudian, sebanyak 12 persen responden menyatakan tidak tahu apakah bakal tetap pada pilihannya atau berubah haluan.

Rangga mengungkapkan, responden yang bisa berubah pikiran setelah menonton debat memang terhitung kecil jika dipandang dalam konteks keseluruhan jumlah pemilih.

Tapi, jika didasarkan pada hasil survei elektabilitas capres-cawapres Litbang Kompas yang berlangsung November-Desember 2023, terdapat 28,7 persen responden yang belum menentukan pilihan atau undicided voters.

“Ketika kita melihat dalam konteks tersebut, angka 10 persen ini menjadi signifikan nih. Kira-kira bagaimana debat-debat yang kemarin sudah dilaksankan dan nanti akan dilaksanakan itu bisa memiliki pengaruh di bilik suara nanti,” tutur dia.

Adapun survei Litbang Kompas terkait performa capres dilakukan dengan mewawancarai 210 responden dari seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari responden panel Litbang Kompas.

Responden dipilih secara proporsional sesuai jumlah penduduk di masing-masing provinsi.

Menggunakan metode itu, survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian kurang lebih 6,76 persen dalam kondisi penarikan sampel secara sederhana. (Tribun Kaltim/ Kompas.com/ Bangkapos.com/ Dedy Qurniawan)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved