Berita Belitung
Wawancara Eksklusif: Pj Bupati Yuspian Menjawab Tantangan dan Tugas Mengawal Belitung
Sebagai putra daerah, Yuspian memulai karir sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Belitung dan menjadi pejabat eselon II di Belitung Timur.
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: khamelia
Insya Allah awal Februari sudah bisa dipromosikan. Kalau sudah dipromosikan yang awalnya ditargetkan 5 ribu, nantikan ada lagi yang akan datang. Mudah-mudahan kalau promosi berhasil, nanti akan ada penerbangan langsung dari Singapura kah ke Belitung.
T: Ini jadi cara pemulihan ekonomi pasca pandemi. Apakah yakin rencana-rencana ini bisa memulihkan pariwisata Belitung yang dulunya hampir satu juta setahun pengunjung sebelum pandemi?
J: Kita berupaya maksimal, kita memiliki momentum, satu bulan lumayan untuk melihat kedatangan maksimal. Di Bali berpikir yang tadinya mass tourism sekarang mulai berpikir quality tourism, jumlah sedikit tapi efeknya banyak. Saya mengibaratkan Bali sekarang berpikir lebih baik kedatangan satu Raja Salman daripada 100 backpacker. Jadi kita harus berpikir strategi seperti itu, karena Belitung khas, orang ke sini harus niat banget, harus beli tiket pesawat, agendanya harus jelas, apalagi harga tiket pesawat tidak bersaing. Itu menjadi tantangan kita.
Lalu 11 ribu makam yang diziarahi ada 6 ribu-7 ribu makam, data ini dari warga Tionghoa. Artinya ada perputaran ekonomi yang luar biasa, bahkan dibersihkan dan dicat, satu kuburan setidaknya Rp2 juta ongkos yang diperlukan. Asumsi satu peziarah Rp6 juta dalam sebulan di Belitung, makanya kami berharap kegiatan ini dicoba menjadi momentum agar gairah industri pariwisata bangkit kembali.
T: Bagaimana dengan rencana jangka panjangnya?
J: Kita akan menyempurnakan kalender event. Kita mau menjadikan lebih berskala lagi, dengan kolaborasi agar menjadi besar. Kita selalu berpandangan tanggung jawab pariwisata di dinas pariwisata, padahal dinas yang lain lebih berkepentingan. Contohnya dispora lebih berkontribusi untuk menciptakan event sport tourism karena sebagai daerah wisata, dispora bukan hanya mengadakan olahraga prestasi tapi juga olahraga rekreasi termasuk sport tourism di dalamnya. Artinya tidak ada satu bulan pun yang tidak ada kegiatan yang bisa membuat orang datang ke Belitung.
Yang dijual di Belitung alam, fenomena alam ada ritme, kapan bisa island hopping. Nanti semua faktor itu dirumuskan. Dalam membangun kalender event semua faktor harus dihitung, paling ideal kalender pariwisata se Pulau Belitung. Kalau itu jika bisa dibuat dari Januari-Desember ada event yang bisa membuat orang datang.
Saat di sini angin ribut, orang bisa ke Beltim. Jika bisa saling support itu menjadi anugerah. Tapi memang belum tentu semudah itu menggabungkan dua kabupaten menjadi satu visi membuat kalender event bersama. Setidaknya kita kontrol apa yang bisa dikontrol. Nanti akan direview dan menata agenda-agenda daerah, termasuk keadaan alam.
Saya mengatakan kepada kepala OPD, kalau selama ini targetnya output, sekarang targetnya outcome dan benefit. Kegiatan yang sama, tapi saat timing tepat, maka outcome dan benefit bisa berbeda. Maka jangan menumpuk di satu bulan, harus dipikirkan ritmenya. Intinya koordinasi antar dinas harus kompak.
T: Ketika berbicara tugas Pj banyak. Kita punya pelabuhan dan tren harga tiket pesawat Rp1juta, apakah ada melihat peluang untuk membuka akses dari laut dengan menyediakan kapal laut?
J: Memang ada beberapa hal tidak kewenangan langsung pemerintah daerah. Alternatif seperti dulu ada jalur kapal laut penumpang. Saya juga belum cek, kemungkinan apabila membuka kembali transportasi laut, seperti dulu ada jet foil, kapal cepat yang 8 jam sampai Jakarta. Ini kan harus ada regulasi yang menaungi dalam hal ini Kementerian Perhubungan apakah memungkinkan.
Karena saat terakhir ada jet foil tidak ada lagi karena harganya yang hampir sama dengan tiket pesawat, sehingga harganya tidak bersaing. Kadang harus memperhatikan kondisi jangka panjang. Paling ekonomis seperti Kapal Pelni dan Lawit, tapi bisa memuat lebih banyak dan kargo lebih banyak sebagai jalur logistik paling sesuai. Prinsipnya apapun yang akan dilakukan harus based on data, ada kajian.
T: Kita punya Pelabuhan Tanjung Batu yang menjadi pelabuhan besar yang juga diresmikan Presiden Joko Widodo. Bagaimana optimalisasi pelabuhan tersebut?
J: Ini kan kita tahu ada beberapa persoalan di situ karena selama ini yang menjadi operator pelabuhan dari BUP (badan usaha pelabuhan) yang dibentuk pemerintah daerah. Dengan kelembagaan seperti ini, akan kita lihat, karena kadang pemerintah daerah bukan ahli dan profesional, mengelola jasa pelabuhan juga tidak mudah untuk mengerti bisnisnya. Pelabuhan juga sangat bergantung transaksi komoditas, hitung-hitungan potensi bisnis. Kami akan coba mengkaji kembali apa perlu melakukan penyempurnaan dari sisi kelembagaan, apa masih efektif dikelola BUP.
Take over manajemen bisa saja dilakukan yang profesional. Ada operator pelabuhan yang BUMN ada Pelindo, kemudian ada juga pihak swasta lain yang sudah biasa mengerjakan itu. Nanti akan kita kaji lagi tata kelola pelabuhan seperti apa ke depan berdasarkan evaluasi yang sekarang.
Mungkin jika ini tidak bisa dilakukan dimasa kepemimpinan kami, kita akan melakukan kajian, saya janjikan melakukan kajian pelabuhan yang terbaik, karena sebenarnya ini potensi sehingga jika pengelolaan tidak profesional bisa seperti kejadian sekarang, itu tidak diharapkan sekali.
Akhirnya bukan sibuk berbisnis, tapi sibuk mengurusi hal yang lain, kita tidak mau itu terjadi, nanti kita evaluasi, hasilnya bergantung pada pemerintah berikutnya dari proses Pilkada. Pilihan kita semua potensi harus dioptimalkan, saya yakin kalau dikelola optimal potensi pelabuhan luar biasa sekali sebenarnya, bahkan jadi kunci ekonomi.
T: Lalu tugas Pj juga ada soal penanggulangan kemiskinan ekstrem. Menurut saya, kemiskinan kita dinilai dari segi apa, sedangkan kita ekonomi ada timah.
J: Saya bilang kemiskinan di Belitung ini unik. Tidak ada yang sampai kelaparan. Alhamdulillah kemiskinan ekstrem sisa ada dua orang yang diselesaikan, problemnya teknis, sulit melakukan intervensi karena dua orang ini yang bersangkutan tidak punya rumah layak huni.
Untuk dibantu membangun rumah layak huni, yang bersangkutan tinggal di Pulau Gersik dan tidak bisa memiliki sertifikat tanah. Sedangkan program pemerintah baru bisa membangun setelah legalitas lahannya selesai, sedangkan ini tidak bisa dilakukan, jadi kita sedang memikirkan cara agar rumah layak huni untuk yang bersangkutan bisa terealisasi.
Maunya yang bersangkutan pindah ke Tanjungpandan, misalnya, tapi juga belum tentu yang bersangkutan mau. Permasalahannya seperti itu nanti akan cari jalan lain. Harusnya bisa diselesaikan, uangnya ada, tapi kendala regulasi legalitas lahan. Itu dinamika, nanti akan coba melakukan kajian apakah nanti ada diskresi, nanti coba komunikasi minta diskresi agar bisa membangun rumah layak huni. Yang jelas yang bersangkutan bisa bertempat tinggal di rumah yang layak. Saya belum dapat profilnya, sehingga bisa mencari opsi untuk menyelesaikannya.
T: Lalu bagaimana dengan rencana penanggulangan stunting?
J: Stunting ini kan malnutrisi. Menurut saya di Belitung harusnya tidak ada kesulitan mengakses makanan bergizi, tidak harus berbiaya mahal. Sebenarnya yang terjadi lebih ke pola pikir, saya punya teori orang paling kaya di Belitung dan orang paling miskin di Belitung akses gizinya sama.
Tetapi ini berdasarkan pengetahuan, penyebabnya bisa pendidikan atau usia terlalu muda menyebabkan kondisi bayi dalam kandungan tidak maksimal. Artinya problem di ibu atau pasangan yang tidak punya mindset tentang gizi anak yang baik.
Kalau yang sudah terjadi, kita berupaya agar anak itu tidak stunting permanen, artinya intervensi gizinya setelah terlanjur stunting, harapannya dari treatment dapat tumbuh dan berkembang. Juga supaya tidak ada penambahan bayi stunting baru, sehingga intervensi kepada ibu hamil.
Kita tidak ada kendala pendanaan. Intervensi ini harus langsung, pastikan bahwa ibu hamil sudah mendapatkan akses gizi yang baik, bayi-bayi yang terlanjur stunting juga diberikan treatment yang baik. Fokus itu saja, terlalu banyak edukasi dan sosialisasi yang tidak tepat sasaran.
Saat itu saya penasaran jumlah akta kelahiran dengan status anak ibu, yang berarti ada problem di status perkawinan orang tuanya. Dalam kondisi seperti itu, kami menemukan angkanya ribuan waktu saya di Beltim. Nanti saya akan coba melakukan hal yang sama.
Dulu kami melihat ada 1.400, Anak-anak dilahirkan dalam kondisi seperti itu yang berarti berada di lingkungan yang tidak akan dapat mendukung dia tumbuh sebagai anak yang memiliki potensi besar. Anak-anak seperti ini cenderung gampang putus sekolah karena kondisi seperti itu, kalau perempuan gampang menikah usia dini melahirkan anak yang sama dalam peristiwa yang sama. Jadi fenomena ini akan bergerak di segala lini, kepala desa, ibu PKK, akan kita lakukan, mulai dari mendidik calon ibu. Intinya memang harus berpengetahuan, karena orang miskin dan orang kaya di Belitung makannya sama.
T: Arah pembangunan di masa Pak Pj ini, seperti apa maunya?
J: Kami dibatasi selalu penjabat, menyambung, transisi. Tugasnya menyiapkan pilkada dengan baik sehingga terpilih pemimpin daerah yang akan melaksanakan pembangunan jangka menengah dan jangka panjang. Makanya arah pembangunan harus berangkat dari potensi yang ada, maka khusus di Belitung pasti tidak lagi berbicara soal tambang.
Kita bersyukur masih punya pilihan, ada potensi pariwisata, kita memiliki bandara, alam yang baik, masyarakat sangat welcome terhadap pendatang sehingga semua faktor yang membuat kita bisa menjadi tempat bertumbuhnya industri pariwisata jadi memungkinkan. Termasuk sektor perikanan, perkebunan, pertanian, jasa, beririsan dengan pariwisata. Jadi mau fokuskan di bidang industri pariwisata tidak ada salahnya, juga dengan status UNESCO Global Geopark.
Jadi kita harusnya memiliki kepercayaan diri dan optimisme bahwa daerah ini sangat potensial untuk berkembang industri pariwisatanya. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
| Lihat Semangat Peserta, Wabup Optimis Kafilah Belitung Masuk Tiga Besar MTQH XIV Tingkat Provinsi |
|
|---|
| Harga Daging Ayam Ras Melonjak, Sumbang Inflasi Tertinggi di Belitung Sepanjang 2025 |
|
|---|
| Kapal Pesiar MV Le Soleal Bawa 176 Turis Eropa ke Belitung, Bukti Wisata Babel Diakui Dunia |
|
|---|
| Kamarudin Muten Tunjuk dr. Rima Ramba Jadi Plt Direktur RSUD Muhammad Zein |
|
|---|
| Satreskrim Polres Belitung Selidiki Dugaan Penganiayaan Perempuan oleh Oknum Polisi RD |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.