Sosok Nadia Hutri dan Sri Yuliana, Pelaku Penculikan Bilqis di Makassar, Diduga Jual Anak Kandung

Sri Yuliana dan Nadia Hutri menjadi pelaku dan perantara utama penculikan Bilqis di Makassar hingga ditemukan selamat di Jambi.

|
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
IST
DIDUGA JUAL ANAK KANDUNG - Sri Yuliana, pelaku utama penculikan Bilqis yang diduga telah menjual anak kandungnya. 

Informasi sementara mengatakan Sri memiliki lima anak, namun hanya dua yang tinggal bersamanya di indekos.

"Anaknya ini ada lima. Ini sementara juga didalami pihak kepolisian, karena banyak yang tahu, mamanya ini (Sri) yang jual anak," jelas Sitti Aisyah, dilansir Kompas.com.

Satu dari dua anak Sri yang berada di rumah aman, ternyata juga menjadi korban kekerasan seksual oleh pamannya di Kota Makassar.

 "Salah satu anaknya SY itu korban kekerasan seksual dari pamannya juga yang di Makassar," ujar Sitti.

Nadia Hutri dan Modusnya sebagai Perantara

PELAKU PENCULIKAN - Tampang Nadia Hutri satu dari tiga pelaku sindikat penculikan balita 4 tahun asal Makassar berhasil ditangkap. 
PELAKU PENCULIKAN - Tampang Nadia Hutri satu dari tiga pelaku sindikat penculikan balita 4 tahun asal Makassar berhasil ditangkap.  (Kolase/Instagram Makassar Info/Tribuntimur)

Dari Sri Yuliana itulah Bilqis berpindah tangan dengan cara menjualnya kepada Nadia Hutri, selaku perantara untuk pembeli lainnya ke Jambi.

Nadia tinggal di di kawasan perumahan subsidi di Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Adapun modus Nadia Hutri  untuk bisa membawa Bilqis dari Makassar ke Jambi adalah denganc ara mengubah identitas bocah berusia 4 tahun tersebut.

Nama Bilqis diubah menjadi Chaira Ainun, seolah-olah anak Nadia Hutri.

NH menyiapkan seluruh kelengkapan dokumen palsu, mulai dari tiket pesawat hingga identitas baru Bilqis.

Adapun modus Nadia Hutri ini diungkapkan oleh Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah, dikutip dari Tribunjambi.com.

Awalnya, Bilqis diculik oleh Sri Yuliana alias SY (30) saat tengah bermain di Taman Pakui Sayang, Makassar, tempat yang biasa dikunjungi anak-anak setiap akhir pekan.

Setelah berhasil membawa BR, SY kemudian menjual korban kepada Nadia Hutri dengan harga Rp 3 juta, sebuah transaksi yang membuka jalan bagi rangkaian kejahatan berikutnya.

NH yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah, langsung terbang ke Makassar secara khusus untuk menjemput korban, menunjukkan keseriusan dan perencanaan matang di balik aksinya.

Setelah mendapat BR dari SY, NH membawa sang anak dengan pesawat komersial Lion Air, berpura-pura sebagai ibu kandungnya yang sedang bepergian.

BR tercatat tiba di Bandara Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi pada 4 November 2025 pukul 11.25 WIB, tanpa sedikit pun menimbulkan kecurigaan dari petugas bandara.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved