Dibela Anies, Ayah Harun Al Rasyid Kecewa Prabowo Tak Duka Cita, Jokowi Lebih Peduli Tabung Gas

Didin Wahyudin, ayah Harun Al Rasyid, kecewa tak ada duka cita dari Prabowo dan Presiden Jokowi lebih peduli pada tabung gas ketimbang nyawa anaknya.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Evan Saputra
Tribun Jakarta
Didin Wahyudin dan mendiang anaknya, Harun Al Rasyid, pelajar SMP yang tewas saat kerusuhan 22 Mei 2029 atau ketika terjadi demo Pilpres 2019 di Bawaslu. 

BANGKAPOS.COM - Didin Wahyudin, ayah Harun Al Rasyid, kecewa tak ada duka cita dari Prabowo dan Presiden Jokowi lebih peduli pada tabung gas ketimbang nyawa anaknya.

Didin Wahyudin adalah orangtua Harun Al Rasyid,  pelajar SMP yang tewas saat kerusuhan 22 Mei atau ketika demo Pilpres 2019 di Bawaslu,

Nama Didin Wahyudin dan mendiang Harun Al Rasyid jadi sorotan setelah disebut Anies Baswedan dalam debat calon presiden (Capres) pada Selasa (22/12/2023) malam.

Setelah disorot, Didin buka suara.

Ia mengaku masih menagih tanggung jawab Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto dan mantan Kapolri Tito Karnavian dalam kasus kematian anaknya sampai hari ini 

Didin mengatakan, dirinya merasa tersinggung ketika Jokowi justru lebih peduli pada tabung gas milik pedagang yang turut dirusak dalam kerusuhan 22 Mei 2019 ketimbang mengusut tuntas kematian sejumlah korban.

"Orang yang kehilangan tabung gas (dalam kerusuhan 22 Mei) diundang ke Istana, tapi kami yang kehilangan nyawa anak justru diabaikan," kata Didin saat ditemui di kediamannya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2023).

Sedangkan kepada Prabowo, Didin kecewa karena capres yang kala itu didukungnya hingga sang anak meninggal sama sekali tak mengucapkan duka cita kepadanya.

"Hanya ibu dari Sandiaga Uno yang datang bertakziah ke sini," kata Didin.

Sementara itu, untuk Tito karena saat itu dia menjabat kapolri yang bertanggung jawab dalam urusan keamanan.

Apalagi, Didin meyakini Harun tewas di tangan aparat kepolisian.

Namun hingga kini atau hampir lima tahun berlalu, Didin belum juga mendapatkan keadilan dalam kasus yang menewaskan anak keduanya.

"Lima tahun terakhir ini saya berjuang menuntut keadilan untuk kasus Harun dan tidak membuahkan hasil," kata Didin.

Di tengah perjuangan tanpa hentinya mencari keadilan untuk kematian anaknya, Didin mendapat dukungan moril dari Anies Baswedan.

Dia dan istri bahkan diajak Anies untuk hadir langsung dalam debat perdana capres di KPU RI pada Selasa (12/12/2023) malam.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved