Dibela Anies, Ayah Harun Al Rasyid Kecewa Prabowo Tak Duka Cita, Jokowi Lebih Peduli Tabung Gas

Didin Wahyudin, ayah Harun Al Rasyid, kecewa tak ada duka cita dari Prabowo dan Presiden Jokowi lebih peduli pada tabung gas ketimbang nyawa anaknya.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Evan Saputra
Tribun Jakarta
Didin Wahyudin dan mendiang anaknya, Harun Al Rasyid, pelajar SMP yang tewas saat kerusuhan 22 Mei 2029 atau ketika terjadi demo Pilpres 2019 di Bawaslu. 

Bentrok terangkai dengan aksi-aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, menolak hasil pemilu.

Dari lokasi itu, bentrokan merembet ke  kawasan Tanah Abang dan juga Slipi, Jakarta Barat.  

Harun Al Rasyid tercatat sebagai salah satu korban tewas akibat rangkaian kerusuhan 22 Mei 2019 itu.

Harun merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang berasal dari Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ia masih berusia 15 tahun dan duduk di bangku SMP saat tewas dalam kerusuhan 22 Mei 2019 di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Menurut penelusuran Tribunnews.com, Harun diketahui ditembak dan meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).

"Harun Al Rasyid meninggal di TKP, kemudian dibawa ke rumah sakit," kata Direskrimum Polda Metro Jaya saat itu, Suyudi Ario Seto, di Mabes Polri, Jumat (5/7/2019), dilansir TribunJakarta.com.

Menurut Suyudi, berdasarkan hasil investigasi Polda Metro Jaya, ditemukan dua peluru di tubuh Harun.

Baca juga: Sosok Ketua BEM UGM Gielbran, Kritik Jokowi sebagai Alumni Memalukan : Hanya Tuhan yang Kutakutkan

Kronologi Tewasnya Harun Al Rasyid

Orang tua Harun, Didin Wahyudin dan Murni menceritakan kronologi kematian putranya, yang menyimpan beberapa kejanggalan.

Murni mengungkapkan, pada Rabu (22/5/2019) siang, Harun pergi dari rumah setelah meminta uang Rp5 ribu padanya untuk membuat layangan.

Lalu, hingga waktu berbuka tiba, Harun tak kunjung pulang, sehingga Murni mengira bahwa putranya itu berbuka bersama teman-temannya di luar.

Namun, hingga Kamis (23/5/2019) pagi saat tiba waktunya untuk sahur, Harun masih belum kembali ke rumah.

Murni pun sempat mencari Harun di rumah teman-temannya, sementara sang suami masih bekerja, tetapi hasilnya nihil.

Didin dan Murni pun memutuskan untuk bersama mencari Harun pada Kamis sore setelah salat dan berbuka puasa.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved