Tribunners

Masyarakat Mendidik

Tentunya penanggulangan kenakalan remaja memerlukan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Dr. Kartika Sari, M.Pd.I. - Pengawas Madya Kementerian Agama Kota Pangkalpinang 

Kemudian orang tua dan keluarga yang merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pembentukan karakter anak. Dalam hal ini, sebagai orang tua harus mampu menjadi contoh yang baik, memberikan pengawasan yang memadai, serta menghadirkan komunikasi yang efektif dengan anak. Keberadaan keluarga yang harmonis, pengasuhan yang penuh kasih, namun tetap tegas adalah kunci dalam mencegah anak terlibat dalam perilaku menyimpang.

Komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan antara sekolah dan orang tua memungkinkan kedua pihak untuk berbagi informasi tentang perkembangan dan potensi masalah yang mungkin dihadapi siswa. Melalui kemitraan ini, sekolah dan orang tua dapat bekerja sama dalam mendeteksi tanda-tanda awal penyimpangan perilaku dan bertindak cepat untuk mencegahnya.

Peran media massa dan teknologi informasi juga tidak bisa diabaikan dalam membentuk pandangan hidup remaja. Edukasi tentang penggunaan media sosial yang bijak, serta penyajian tayangan yang mendidik, dapat membantu remaja mengembangkan pemikiran yang kritis terhadap informasi yang diterimanya.

Begitu pun peran lembaga keagamaan dan organisasi sosial juga sangat penting dalam mendidik para remaja kita. Lembaga keagamaan dan organisasi sosial dapat memberikan bimbingan spiritual dan moral yang membantu remaja memahami nilai-nilai kehidupan yang penting. Program mentoring, konseling, dan kegiatan sosial dapat menguatkan rasa tanggung jawab sosial dan empati terhadap sesama.

Tentunya penanggulangan kenakalan remaja memerlukan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Seluruh elemen harus bersinergi dan kembali fokus terhadap perilaku-perilaku yang dilakukan oleh remaja kita, jangan sampai menuju kedaruratan. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan di antaranya melalui edukasi dan sosialisasi tentang dampak negatif dari perilaku menyimpang. Hal ini harus dilakukan secara luas dan berkesinambungan.

Contohnya kampanye antinarkoba yang sekarang kerap dilakukan secara kolaboratif oleh beberapa instansi pemerintahan (dinas kesehatan) dengan institusi pendidikan (sekolah/madrasah), jaksa masuk sekolah, dan lain sebagainya. Selain itu bisa juga melakukan seminar tentang bahaya penggunaan senjata tajam serta pelatihan keterampilan sosial.

Langkah penanggulangan selanjutnya adalah intervensi dini remaja yang berisiko terlibat dalam perilaku menyimpang sebelum masalah tersebut berkembang. Dalam hal ini, guru, orang tua, dan tenaga profesional lainnya seperti psikolog dapat bekerja sama dalam melakukan intervensi ini. Bagi remaja yang sudah terlibat dalam perilaku menyimpang, program rehabilitasi yang menyeluruh dan berbasis komunitas penting untuk mengembalikan mereka ke jalur yang positif. Program ini bisa melibatkan terapi, pendidikan kembali, dan pelatihan keterampilan kerja.

Masyarakat mendidik bukanlah konsep yang dapat dijalankan dalam semalam. Ini adalah gerakan kolektif yang membutuhkan kepedulian yang tinggi, kesabaran, ketekunan, dan komitmen dari semua elemen masyarakat. Dengan pendekatan holistik dan terpadu, diharapkan kita dapat mencegah dan mengurangi perilaku menyimpang remaja, membentuk generasi muda yang bertanggung jawab, dan membangun masa depan masyarakat yang lebih baik. (*)

Sumber: bangkapos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved