Berita Bangka Selatan
Marak Pencurian di Toboali, Ada Abang Curi Rumah Adik, Ada Residivis Gasak Rumah Pensiunan
Kasus pencurian di Toboali, Bangka Selatan makin marak. Polisi ungkap abang curi rumah adik dan residivis bobol rumah pensiunan.
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Tim Buser Macan Selatan menangkap Reza pada Minggu (1 Juni 2025) sekitar pukul 11.00 WIB di rumah adiknya.
Dari hasil interogasi, Reza mengaku bahwa sebagian barang hasil curian masih disimpan, sementara motor korban sudah dijual di wilayah Toboali.
Namun, penyelidikan tak berhenti di situ. Polisi menemukan fakta bahwa Reza tidak beraksi sendirian.
Ia dibantu oleh Theo Ananda (23), warga Desa Gadung, Kecamatan Toboali.
Setelah dilakukan pelacakan, Tim Buser kembali bergerak dan berhasil menangkap Theo tanpa perlawanan di Parit Delapan, Kelurahan Toboali, pada Jumat (10 Oktober 2025) sekitar pukul 17.30 WIB.
“Saat ini dua pelaku sudah kami amankan. Theo ditangkap berdasarkan pengembangan dari pelaku pertama,” kata Ipda Bagas.
Barang Bukti dan Modus Operandi
Dari kedua pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain dua kipas angin, enam panci stainless steel, dua tabung gas, satu unit motor Honda Beat, tiga buku tabungan, dan satu aki motor.
Kedua pelaku menggunakan modus yang sama, yakni merusak jendela rumah korban, kemudian masuk dan mengambil barang-barang berharga untuk dijual.
Reza bertindak sebagai otak pencurian sekaligus pengatur hasil penjualan barang curian.
“Pelaku Reza Frianandito ini juga dilaporkan dalam dua laporan polisi lain dengan tiga tempat kejadian perkara berbeda,” tambah Bagas.
Kini, Reza dan Theo resmi ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman tujuh tahun penjara.
Polisi Imbau Warga Waspada
Kasus-kasus pencurian di Toboali ini menunjukkan bahwa tindak kriminalitas masih tinggi dan perlu diwaspadai bersama.
Pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama ketika meninggalkan rumah dalam waktu lama.
“Pastikan semua pintu dan jendela terkunci dengan baik, serta titipkan rumah kepada tetangga yang dipercaya. Jika melihat aktivitas mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib,” pesan Ipda Bagas Dyas Maulana.
Ia juga menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen untuk memberantas tindak kejahatan di wilayah hukum Polres Bangka Selatan.
“Kami terus melakukan patroli rutin dan penindakan tegas terhadap pelaku kejahatan agar masyarakat merasa aman,” pungkasnya.
Fenomena Sosial dan Ekonomi di Balik Aksi Pencurian
Fenomena meningkatnya pencurian di Bangka Selatan tak bisa dilepaskan dari kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.
Sebagian pelaku diketahui berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, bekerja serabutan, dan memiliki latar belakang kriminal atau kecanduan narkotika.
Kasus seperti Eka Perwira menjadi potret getir betapa tekanan ekonomi dan gaya hidup bisa mendorong seseorang mengabaikan nilai kekeluargaan.
Sementara kasus Reza Frianandito menunjukkan bahwa hukuman penjara tidak selalu menjadi efek jera bagi pelaku residivis.
Pengamat sosial menilai, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif tidak hanya penegakan hukum, tetapi juga program rehabilitasi sosial dan ekonomi bagi warga rentan.
Tanpa itu, kejahatan serupa akan terus berulang.
Kedua kasus ini memberi gambaran nyata bahwa kejahatan dapat muncul dari mana saja, bahkan dari lingkungan terdekat.
Pihak kepolisian telah bekerja keras mengungkap pelaku dan mengembalikan rasa aman masyarakat.
Namun, kerja sama warga tetap menjadi kunci pencegahan paling efektif.
Dengan meningkatnya kasus pencurian di Bangka Selatan, masyarakat diimbau agar tidak lengah dan terus memperkuat solidaritas sosial demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto/Zulkodri)
| Pemkab Bangka Selatan Bentuk Tim Terpadu Tangani Konflik Sosial Masyarakat |
|
|---|
| Pemancing Hilang Terseret Ombak di Laut Gunung Namak Tobolai, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian |
|
|---|
| Kronologi Ridho dan Ilham Pemuda Toboali Bangka Selatan Terseret Ombak Saat Memancing, 1 Hilang |
|
|---|
| Bangka Selatan Hadapi Tekanan Fiskal 2026, Pemkab Fokus pada Layanan Dasar dan Efisiensi Ketat |
|
|---|
| Defisit Rp 35 Miliar pada 2026, DPRD Bangka Selatan Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.